CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART3CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART3, Hasrat-Bispak14 "Telah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sekalian mengelap penisnya yang tentu belepotan sperma bergabung cairan cinta Cie Fifi itu dengan memanfaatkan celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi gak bereaksi, dia cuman diam dan pejamkan matanya. Sang cebol memakai celana dalam dan celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Selang berapa saat, Cie Fifi  bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok busananya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Nampaknya Cie Fifi benar-benar mempersiapkan kantung plastik itu buat menaruh celana dalamnya yang ia mengetahui akan dikotori sang cebol seperti sebelumnya awalnya.

"Dasar. Telah orangya cebol, gak sadar kali bila burungnya itucebol ", gerutu Cie Fifi yang setelah itu tinggalkan gudang ini.

Kata-kata Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuman pendek, soal yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa pula saya mesti ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mengesah terbendung sewaktu tiba-tiba kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, mari ujarnya pengin nyepong. Kapan keluarnya kalaupun dari barusan hanya kamu emut saja?", bertanya Dedi yang saat ini dengan kejam lagi menghimpit nekan kepalaku sampai parasku tenggelam di muka selangkangannya, dan penis Dedi itu tambah menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum dan mainkan lidahku pada penis Dedi, biar dia tak menyambung siksaannya padaku.

"Nah… begitu cantik… marilah terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang saat ini mendesah serta mengeluh kenikmatan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara lembut saat saya terus usaha bikin penis Dedi berejakulasi. Kadangkala saya memandang nakal pada Dedi, supaya dia semakin terangsang sampai pekerjaanku dapat usai bisa lebih cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART3

"Mmmhh…?", saya tidak dapat berbicara, cuma dapat mengguman gak terang sewaktu kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu telah tak ada siapa siapa kembali waktu saya menyambung service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar suara yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Mulai sejak kapan Pandu telah ada di dalam sini? Kenapa barusan saya gak memandangnya?

"Mamamm…", saya ingin larang Pandu, namun sekarang mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya gak dapat bercakap secara jelas.

Telat, Pandu telah membuka rok seragam sekolahku, serta saya telah pasrah tunggu hukuman yang hendak diberi Dedi jika dia melihatku memanfaatkan celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… tidak bisa… aku dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu tukar status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak lebih cepat. Dua pelajar biadab ini dapat selekasnya melumatku di gudang ini, namun yang paling kutakutkan yaitu Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan semuanya rencanaku. Sebaiknya barusan itu saya dapat lolos dari gudang ini tak perlu ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tidaklah ada waktu buatku buat pikir atau berleha leha. Tiba-tiba badanku telah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan lumayan lebar. Selanjutnya dengan rangking ke-2 kakiku yang masih tetap sesuai itu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu udah mengacung penisnya yang nyatanya sudah ereksi itu di muka parasku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan kecewa saya mengulum penis Pandu, dan saya keluarkan semua tehnik oralku biar Pandu cepat menggapai pucuk serta kedepannya dia tidak turut nikmati lubang vaginaku sehabis Dedi usai nikmati badanku. Dalam pada itu kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, benar pada bagian bibir vaginaku. Dedi telah ketahui. Saya pejamkan mata dan pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… maka itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, karena kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya omong kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 menyentak.

Saya tidak berani menjawab, tidak berani melihat. Mau rasanya saya menangis, tetapi saya gak pengin kelak kawan temanku terlebih Jenny malahan ajukan pertanyaan bertanya bila kelak mataku dilihat sembab.

Saya cuman dapat pasrah serta terus mengoral penis Pandu, sembari tunggu hukuman yang bakal dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mengerang terhenti saat kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku yang tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak di sana, memunculkan kesan yang aneh waktu saya mengetahui celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mendesah dan lagi mengesah terhenti, tetapi saya gak lupa jika saya mesti memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini selekasnya berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya gak kuat kembali, saya mengerang dan meronta kesakitan waktu saya rasakan pedih di vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Sedap kan Elok?", sentil Dedi saat saya melihat ke belakang untuk menyaksikan apa yang sedang dilakukan Dedi.

Saya memandang sisi bawah celana dalamku tarik ke atas. Ternyata itu bikin sisi depan celana dalamku ini terlipat, serta menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya buat hentikan semuanya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Namun Dedi betul-betul pengin menghukumku. Celana dalamku ini digeret ke atas serta kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini semakin jadi siap.  Di antara pedih serta nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, namun Dedi cuman ketawa tawa.

"Telah, tak boleh ngoceh selalu! Teruskan!", tiba-tiba Pandu memutar kepalaku sampai mukaku kembali menghadap penisnya, dan Pandu selekasnya menjejali penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mengerang terhenti, tetapi sekarang ini saya tidak punyai alternatif lain, saya harus menambahkan service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata telah tak sabar buat nikmati badanku. Saya rasakan sisi bawah celana dalamku disingkap, serta sebuah benda pijakl, hangat serta lumayan besar, yang nyata kepala penis Dedi itu, saat ini melekat serta memojokkan bibir vaginaku.

Badanku menyebutng sekejap waktu penis Dedi memisah lubang vaginaku serta terus melesak masuk. Saya pejamkan mata meredam sakit, serta seterusnya saya selalu usaha meneruskan service oralku buat penis Pandu pada saat Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi memberlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya setiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menohok demikian dalam lubang vaginaku. Seringkali saya melenguh terhambat, dan saya mulai tidak dapat fokus buat mengoral penis Pandu.

Karena itu saya harus kian menanggung derita waktu Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai mukaku melekat di muka selangkangannya. Saya harus bertarung meredam mual karena berbau apek yang melanda hidungku,  saya mesti meredam merasa sakit berbaur nikmat pada lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Saat ini saya cuman mengharap pasienanku ini lekas usai. Saya pun mengharap busana seragam sekolahku ini tidak lecek serta basah oleh keringatku selesai saya usai disetubuhi oleh dua begundal ini. Sesudah saya kumpulkan segala tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap dan menarik penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong dan kurasakan dia ingin membebaskan penisnya dari gempuranku, kemungkinan dia sudah tidak sanggup membatasi kesenangan service oralku.

Tetapi saya tidak pengen melepasnya, saya harus membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan untuk mengendalikan badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat serta sejenak selanjutnya penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Seluruhnya kulakukan di tengahnya gencarnya sikatan penis Dedi di lubang vaginaku.

"Aahh… lezatnya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kenikmatan sewaktu kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Selanjutnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan semua cairan di mulutku ini, tetapi saya tidak ingin Pandu berhasil lolos demikian saja. Dia udah menghancurkan rencanaku baru saja semestinya udah sukses. Saya benar-benar dongkol kepadanya.

Saya terpikir bagaimana saya bersama Jenny, Sherly serta Cie Stefanny tempo hari sukses kalahkan tiga pejantan di rumahku, dan kupikir saya barangkali dapat menggunakan trik yang serupa untuk menumpahkan kekecewaanku di Pandu. Saya lagi mengisap penis di mulutku ini kendati pun penis itu udah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong gak kuat terima gempuranku, tetapi saya belum tuntas dengannya.

Saya lagi menarik dan menarik penis Pandu, hingga kemudian dia menguik nguik seperti mau disembelih saja. Selanjutnya saya menyudahi kulumanku pada penis Pandu, serta waktu saya melepas tanganku, Pandu langsung ambruk lemas, sama sepertiseperti nasib banyak pejantan di rumahku yang tergelintang seusai saya dan beberapa pujaan hatiku balik menyetubuhi mereka.

"Oooh… kamu betul-betul pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau dan menohokkan penisnya dalam pada dalam lubang vaginaku.

Dadaku ibaratnya bakal meletus saat saya dengar penghinaan Dedi barusan. Sehabis Dedi usai siramkan spermanya dalam lubang vaginaku, saya selekasnya berdiri, kembali tubuh, dan sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', kedua kalinya saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi kagum menatapku seperti tidak percaya dengan yang barusan terjadi.

"Brengsek, kamu dapat bisanya mengejek saya", desisku dengan suara gemetaran sangking emosinya.

Keadaan di gudang jadi sunyi. Deru detak jantungku dapat kudengar secara jelas. Saya menggigit bibir mencegah tangis. Saya benar-benar sakit hati di saat Dedi menyebutku pelacur.

Tanpa ada pedulikan mereka kembali, saya lekas keluar gudang ini. Namun saya sadar kalau saya mesti beres-beres diriku dalam toilet, sekalian sedikitnya saya harus bersihkan tersisa sperma Dedi yang menetes dari bibir vaginaku.

Di toilet, saya lekas mengangkut rok seragam sekolahku, serta saya ambil tissue yang ada buat mengelap lelehan sperma disekitaran pangkal pahaku. Beberapa tissue kuambil dan kuselipkan di sisi dalam celana dalamku yang sedikit basah, agar dapat membantu rasa gak nyaman di selangkanganku.

Dan sekali ini saya sudah tidak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya mesti terima ejekan sebagai berikut? Dengan berurai air mata, saya membereskan rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung makeup tipis di mukaku tidaklah sampai hancur karena air mataku.

‘kriiing…', bel tandanya jam pelajaran bertukar telah keluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet dan saya sedikit lari menuju kelasku. Diperjalanan saya menyaksikan pak Totok yang anyar keluar kelasku, dan aku segera menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tau-tau sakit di perut, jadi tidak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian memberikan argumen kenapa saya barusan tak dapat datang dalam kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tidak ada quiz atau ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu pastinya sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Jika masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART3

‘Uh… UKS? Gak deh… saya tak ingin tertiban bencana untuk ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Tidak mesti pak, Eliza udah lebih enak. Terima kasih pak, saya balik ke kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit di pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, serta saya lekas balik ketujuan ke kelas buat mengikut jam pelajaran paling akhir.

IV. Suatu Janji Yang Memuaskan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya sudah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny di saat saya telah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya sesudah sakit pada perut Jen", jawabku perlahan.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu setelah nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan risau.

"Iya, barusan perutku tiba-tiba sakit sekali, saya gak kuat metahan sakitnya, jadi saya hingga sampai nangis. Namun saya telah tambah enak kok saat ini Jen", saya bohong agar Jenny stop mengkhawatirkanku

"Saat ini perutmu sudah tidak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan haru.

Saya geleng-geleng kurang kuat sembari usaha tersenyum di Jenny.

Sesungguhnya saya berasa sedikit gak sedap sebab saya harus bohong di Jenny yang demikian memerhatikan dan mencintaiku. Perasaan salah ini sedikit mengacauku, meski saya tahu ini ialah yang terhebat, dibanding ada yang dengarkan percakapan kami waktu saya mengatakan apa yang sebetulnya berlangsung padaku saat saya berada pada toilet, atau mungkin lebih benarnya di gudang barusan.

Namun tidak lama setalah itu Jenny udah kembali repot memikat dan menghinaku bab Andy. Manalagi sewaktu jam paling akhir ini hari guru yang mestinya mendidik di kelas kami tak masuk, maka dari itu kami bebas belajar sendiri. Jenny semakin bergairah merayuku, serta saya udah kehilangan akal untuk membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuman dapat tersenyum malu.

Serta pada saat saya tidak tahu harus melakukan hal apa, tiba-tiba saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang kurang lebih tengah dikerjakan Andy? Apa yang kurang lebih ada pada ingatan Andy waktu ini? Apa dia pikirkanku? Tiba-tiba saya telah berasa kangen pada Andy.

"Duh… bidadari yang ini kembali sayang deh… hingga sampai saya gak dipandang kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menangkis.

"Getho ya? Kalaupun gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sekalian lihat ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu pengen omong apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya ingin omong apa ya… saya pengen katakan, bila Eliza gak sukai dengannya", Jenny menjawab dengan style cuek bebek sembari mulai mengepaki buku bukunya ke tas sekolahnya, lantaran bel pulang sekolah memang barusan mengeluarkan bunyi.

"Jeen… gak boleh begitu dong… aku…", saya mulai kuatir jika kalau Jenny bersungguh-sungguh lewat kata ujarnya, serta saya serta lagi merengek-rengek.

"Jika getho kamu tak boleh mengelit terus sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali menarikku.

"Aku…", saya tidak dapat berujar apa manalagi dan mukaku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman jail. Saya cuman dapat tersenyum malu sekalian menata seluruh buku dan alat tulisku ke tas sekolahku. Sesudah doa pulang, saya dan Jenny siap-siap keluar kelas sewaktu Sherly tiba-tiba ada di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya berniat mengeluhkan sewaktu saya lihat Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini pengen hingga sampai kapan sich anyar bahagia nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Sampai kamu jadian sama Andy, dan nraktir kita kita", kata Jenny serta Sherly nyaris berbareng dan mereka ketawa suka.

"Ssstt!! Apaan sich? Kalaupun yang lainnya dengar bagaimana coba!", saya marah-marah dengan kuatir.

"Maka itu tak boleh ngelamun saja sayang… lihat donk di sini sudah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sekalian memelukku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART3

Saya lihat ke seputarku, nyatanya betul-betul kelasku ini telah kosong kecuali kami bertiga. Tetapi tetap saya cemas bila ada yang dengar kata-kata mereka barusan mengenai saya jadian sama Andy. Saya tidak mau Andy dengar isu yang tidak tidak, saya tidak mau hubunganku dengan Andy yang barusan mulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu merengkuh tanganku.

"Tetapi, saya pengin mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian terlebih dulu saja dech", saya coba memberinya argumen buat pisah pada mereka, agar saya tidak tanpa henti menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya gak apa apa, bertepatan saya pula haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya pun haus kok. Ya sudah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang saat ini telah tarik tanganku.

Saya tidak punyai argumen kembali, jadi saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Tentu ledekan mereka kepadaku kembali bersambung, serta saya cuman dapat tersenyum malu.

Hingga sampai di kantin, hatiku jadi risi di saat saya memandang sang cebol. Saya terpikir tingkah laku bobroknya di gudang barusan pada Cie Fifi.

Akan tetapi saya usaha punya sikap biasa. Apa lagi Cie Fifi telah menegur kami dan bertanya apa yang kami pesan. Selesai kami bertiga tuntas minum, kami selekasnya bayar pesanan kami dan minta pamit pada Cie Fifi.

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama