CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4, Hasrat-Bispak14 "Eh kalian review gak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan terus melihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech dasarnya", gerutu Sherly saat kami ketujuan parkir mobil.

"Saat iya Sher? Saya gak simak sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin hanya Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan sekedar saya saja lho!", kata Sherly dengan suara merayu.

"Kalian ini… apaan sich…", saya menyambat dongkol kendati pun sebetulnya hatiku suka sekali dengar semua ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan benar-benar betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, tetapi yayangmu pula kan", goda Sherly kembali, dan Jenny turut ketawa melihatku gak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja sama-sama untuk menghinaku habis habisan mulai dari kantin hingga ke parkir mobil. Tiada yang dapat kulakukan, saya sudah tidak dapat membalasnya kata-kata mereka serta pasrah saja dibarengi ke-2  pacarku ini, yang sampai hati membuatku lagi tersenyum malu semacam ini.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly di saat kami udah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian menghina kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang selanjutnya menunduk malu, karena kemungkinan ledekan Jenny itu.

"Hai pun Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku selesai membalasnya sebutan Andy.

Sekarang saya cuma dapat turut menunduk malu. Karena sebab Jenny dan Sherly, sekarang lidahku rasanya kelu sampai cuma untuk menegur Andy.

"Ya telah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Gak boleh dimusnahkan lho!", kata Jenny yang tau-tau suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan suara perlahan.

"Awas kalaupun kamu hingga sampai menyingkirkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan nada sepelan barusan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

Mukaku rasanya betul-betul panas. Entahlah, kemungkinan parasku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan kecewa berbaur suka dan malu, namun mereka berdua punya sikap seakan tidak ada apa-apa sampai saya jadi kian gaungs dari mereka berdua.

"Ya telah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sembari melambai-lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang lambaikan tangannya.

Saya balas mengangkat tangan sekejap dari mereka berdua. Sebelumnya saya kembali menunduk malu, saya menyaksikan selintas, rupanya Andy pula mengangkat tangannya di Jenny dan Sherly.

Diam diam saya terasa sedikit iri memikirkan apa yang kurang lebih bakal terjadi dalam rumah Jenny selesai ini. Ditambah lagi Sherly ikut pula kesana. Barangkali Sherly serta Jenny akan membawa Cie Stefanny bermesraan atau sampai bercinta, dan perlahan-lahan hasratku mulai naik memikirkan semuanya.

Namun saya sadar saya tidak boleh mengayalkan beberapa perihal yang dapat memunculkan nafsuku saat lagi saya masih di sini bersama Andy, lantaran saya tidak mau permalukan diriku sendiri. Apalagi saya jangan kehilangan fokusku kini. Saya tidak ingin Andy mengira saya gak perhatian kepadanya jika nanti obrolanku gak menyambung sebab pikiranku yang melayang-layang ke mana-mana.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali benar di saat saya memandang Andy.

"Hai  Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, meski dengan hati yang berdebar-debar gak karuan.

Kami kembali termenung sejenak lama waktunya. Saya coba cairkan keadaan yang canggung ini.

"Andy, kamu betul tengah nungguin saya?", saya menanyakan di Andy.

Andy tersenyum malu serta mengacaukank.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa mau tahu apa kurang lebih jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap was-was.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli lihat kecemasan Andy. Biarpun tentunya saya berasa suka, tetapi saya mulai ingin tahu kenapa Andy menantiku di sini. Apa Andy ingin menyampaikan suatu hal padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruh perhatian yang diberi Andy padaku ini, tetap kami ini belum pula dengan status sepasang doi.

Walaupun demikian, besar angan-anganku jika pada tempo dekat kami berdua dapat sungguh-sungguh jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telephone kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya terasa seperti tersambar petir pada siang hari yang sangat ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang sangat dingin. Nyaris saja saya tak sadar diri, dan saya hampir gak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… ini waktu yang kutunggu nantikan semenjak saya bersua dan mengetahui Andy di kelas 1 SMA. Pada akhirnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, serta saya mulai berani mengharapkan, mudah-mudahan mimpi elokku bakal lekas terkabulkan.

"Bisa", saya menjawab sekalian menunduk, dan saat ini tukar saya yang tersenyum malu bersatu rasa puas yang sangat benar-benar.

"Bila gitu… saya malam nanti telpon kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nanti ya", saya berucap perlahan, serta parasku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdegap dengan cepat, hingga sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini yakni suatu janji yang menggembirakan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit pada Andy sesudah kembali lagi kami tercenung cukuplah lama.

"Oh iya… saya pula pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu pun take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdetak kuat.

Saya masuk ke mobilku seusai sama-sama lambaikan tangan dengan Andy. Sekarang saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy dapat menghubungiku malam nanti, tidak tahu apa yang bakal kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang terang ini hari saya suka sekali, serta saya telah tak sabar menanti waktu ini berputar-putar sampai jam delapan kelak, mendatangkan waktu yang cantik bagiku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya tekan klakson mobilku 1 kali di saat saya telah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak beberapa lama kemudian saya menyaksikan Wawan yang membuka pintu bagiku, dan saya jadi terlintas keusilanku barusan pagi. Saya meredam napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Tetapi saya sedikit terperanjat menyaksikan ada mobil kokoku dalam garasi. Dan saat saya lihat kokoku berada di dalam mobilnya, yang kelihatannya repot mengutak atik suatu dalam mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang benar menyimpan sakit hati padaku itu tidak dapat seberani itu untuk menyentuhku saat ada kokoku di sini.

Karenanya saya turun dengan rileks, dan merapat menjurus kokoku masih yang repot di mobilnya. Saya memandang Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, dan saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tanpa risau akan diapa apakan olehnya. Dan sekarang saya telah ada pada samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu anyar nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengen donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya dan memberinya satu kotak CD masih terbungkus ini padaku, Kedengarannya kokoku telah tuntas menempatkan CD lagu baru itu di CD changer mobilnya.

"Terima kasih ya ko", kataku dengan suka serta menimang-nimang nimang CD itu, lantas mulai membaca lihat judul lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… mari makan dahulu, saya telah lapar nih", kata kokoku sembari mengganggu rambutku sampai jadi sedikit awut awutan sesuai ini.

"Iih… apaan sich", saya marah-marah serta kejar kokoku yang udah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

Sekianlah kalaupun saya bersua kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau semacam ini. Lalu kami makan bersama sekalian sama-sama ceritakan banyak perihal yang baru kami alami.  Tentu saya tidak segila itu buat bercerita semuanya rutinitas seksual yang kualami pada kokoku.

"Me, saya kelak dibutuhkan handycam. Berada pada kamu kan me?", bertanya kokoku di saat kami udah usai makan.

"Oh iya… sekejap saya ambilkan ya ko", kataku sembari membasuh tanganku.

"Aku terus turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya menanti kokoku usai membasuh tangan, lalu kami duanya sama ke atas tuju kamarku sembari kadang-kadang sama sama menghina, dan sekali ini saya yang menang demikian saya memanfaatkan Cie Stefanny jadi bahan ledekan.

Saya melepaskan sepatu serta kaus kakiku, yang selanjutnya segalanya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terlintas tempo hari, waktu Jenny serta Sherly ada mengantarku serta memandang sepatu Cie Stefanny.

Sejenak jantungku berdegap kuat. Tau-tau saya berasa seram mengandaikan apa reaksi kokoku jika dia memandang Cie Stefanny tertidur di dipan kamarku pada situasi telanjang bundar. Tetapi aku lekas kembali tenang di saat saya sadar bila tidaklah ada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Di kamar, saya menghidupkan AC dan buka tirai jendela. Sehabis kokoku merapikan anti virus di komputerku serta handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku minta pamit padaku, tukasnya ingin temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari seperti umumnya.

Sembari tutup pintu sesudah kokoku telah keluar kamarku, saya mulai pikir, bermakna saya sendirian hingga sampai esok malam. Serta saya tahu saya tidak mungkin bisa lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini jika saya gak menggembok diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tetapi saya kebingungan pula pikirkan apa yang wajib kulakukan waktu saya harus makan nanti malam. Entahlah, barangkali saya mesti mengendalikan lapar malam nanti. Yah, kira saja diet.

Jadi saya mengancing pintu kamarku, namun suatu ketukan di saat saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar serta keju kegemaranmu", kudengar nada kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur dan memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdetak kuat, dan saya usaha menyantaikan diriku dengan menyelusupkan parasku di dada kokoku yang cukup area ini.

Kokoku balas memegang badanku secara lembut, dan saya selalu diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga sampai menjerit sesuai itu?", bertanya kokoku dengan terheran.

"Aku… anu… memang siapakah yang tidak terkejut jika pintu yang baru kukunci udah diketok sesuai itu?", saya berkeberatan serta mendangak menyaksikan kokoku, serta saya memasangkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech jika begitu", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya suka sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelusupkan mukaku ke dada kokoku, serta saya merasakan aman ada pada dekapan kokoku.

Sesungguhnya saya tidak ingin membebaskan kokoku pergi, saya mau nikmati merasa aman ini. Tetapi saya takut kokoku justru syak wasangka dengan sikapku.

Karenanya dengan berat hati saya melepas dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, pastinya gak lupa saya mengucapkan terima kasih kepadanya.

Seusai kokoku keluar kamar, saya kembali mengamankan pintu kamarku biar saat nanti kokoku telah pergi, saya telah aman. Sekurangnya ini siang saya bebas dari masalah pak Berbudiin, Wawan dan Suwito yang tentu tidak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Serta roti yang diberi kokoku ini nyata dapat menolongku dari rasa lapar saat kelak saya mesti terpenjara dalam kamarku sendiri, buat mengelit hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

Saat ini saya pengin tidur siang barang sekejap, agar malam nanti saya tidak letih atau mengantuk saat Andy menghubungiku. Serta sudah pasti saya gak ingin segera tidur demikian saja, saya mau tubuhku bersih hingga saya dapat tidur secara nyaman.

Karena itu saya siap-siap untuk lekas mandi. Sembari menenteng handuk, saya berangkat ke kamar mandiku buat menyediakan air hangat di shower dengan memutar handel keran ke yang kebanyakan.

Sehabis saya terasa air yang memancar dari shower ini tidak terlampau dingin, dengan enjoy saya menanggalkan busana dan rok seragam sekolahku,  bra serta celana dalamku, lalu semua kutaruh dalam keranjang busana kotor.

Saya mengamankan pintu kamar mandiku dan saya selekasnya berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa penat yang menimpa badanku sedikit terobati.

Selesai semua badanku basah, saya mulai menganakemaskan badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Berulangkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tiada berencana waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, dan dari awalannya yang tidak menyengaja itu sekarang saya sendiri yang jadi berniat sentuh dan merayu ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mendesah nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sekalian mengandaikan Andy lagi mencumbu serta memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku waktu ini.

"Mmmh…", saya kembali mendesah dengan napas mengincar, sembari pejamkan mataku serta nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, dan bersamaan nafsuku yang semakin menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semua rabaan dan penekanan yang kulakukan pada bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengandaikan Andy tengah mencumbuiku dengan mesra, pula sedang meraba serta meremas ke-2  payudaraku secara lembut sebagai berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Nafsuku telah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat saat jemari tanganku menarik lubang vaginaku sendiri membuatku memikirkan Andy meniduriku dengan penuh cinta di kamar mandiku saat ini.

"Mmm… ssshh…", saya mengesah, mendesah, dan mengulet perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sembari nikmati nakalnya jemari tanganku yang memikat lubang vaginaku sendiri serta saya terus memikirkan Andy yang mengerjakan semuanya ini padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, serta napasku semakin gak teratur. Saya pejamkan mataku dan ke-2  pahaku ini kurapatkan semaksimal mungkin nikmati tiap gerakan yang menyebabkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Desahanku sudah memulai beralih jadi dengusan, serta selang beberapa saat badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mengesah panjang, gak kuat kembali terima semuanya kesan ini, dan saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas terengah, saya lihat ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku selalu merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal gara-gara kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti amblas demikian saja tidak tahu ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya menyambat perlahan meredam malu mengerti bila saya barusan bermasturbasi sekalian mengandaikan Andy, dan saya usaha mendesak gairah birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari situasi terangsang ini, dan orgasmeku sudah menyurut. Rambutku jadi basah seluruh, dan saya menentukan untuk keramas sekaligus. Tidak lupa saya bersihkan lubang vaginaku barusan sempat disanggupi cairan cintaku ini, serta sekarang saya udah terasa nyaman dengan badanku.

Seterusnya saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga sampai ke 1/2 pahaku.

Serta saya anyar keluar kamar mandiku, sewaktu saya hampir menjerit waktu saya menyaksikan bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku baru saja tirainya tidak kututup.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART4

"Kalian ini telah edan ya!", saya 1/2 memarahi pada Wawan serta Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat jika badanku ini udah berkali kali dicicip serta dijarah habis oleh mereka. Tentu saja bertelanjang badan di depan mereka udah bukan soal yang hebat, manalagi kini badanku masih terlilit handuk mandiku. Tetapi tidak tahu mengapa, sekarang saya terasa geram diintip oleh mereka seperti berikut.

Wawan serta Suwito bersikap tidak dengar kata kataku, serta mereka berdua menempatkan tangan mereka pada telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan mau saya mengulang kata kataku, sampai saya kian dongkol. Menyaksikan sikap mereka ini saya tahu kokoku tentu sudah pergi. Kalaupun kokoku belum pergi, tidak mungkin mereka berani kurang ajar sesuai ini padaku.

Saya ambil langkah ke jendela serta akan tutup korden jendela kamarku ini, sewaktu tau-tau terpikir suatu gagasan yang membuatku mau ketawa.

Memandang mereka terus melihatiku semacam itu, saya bukan menutupkan gordin jendela kamarku, namun saya justru membebaskan handuk yang membalut badanku, dan dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama