CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6, Hasrat-Bispak14 "Aaah…", saya menjerit takut di saat tiba-tiba badanku terangkut, nyatanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, dan ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya makin gak mempunyai daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Berbudiin yang berdiri di sisi kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, dan ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan serta kirinya, saya telah tak dapat ke mana-mana kembali.

Kengerian sedikit menyerangku saat saya mengerti badanku melayang-layang cukuplah tinggi dari lantai, apa lagi dalam status sebagai berikut mereka bawa badanku keluar kamarku, lagi keluar hingga sampai ke arah tempat jemuran busana.

Namun yang paling membuatku was-was ialah kepala Wawan yang berada di ke-2  pahaku yang terbuka, serta yang tentu muka Wawan menghadap langsung pada bibir vaginaku, sangatlah dekat. Suatu jilatan yang sedang dilakukan Wawan mulai pembantaian kepada diriku, dan saya mengulet kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya mesti melenguh sewaktu Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpampang di hadapannya, dan badanku menyebutng bagus tidak bisa kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kepuasan yang kualami, pak Berbudiin serta Suwito memperbanyak pasienanku. Mereka menguak bra yang membalut payudaraku, lalu nyaris berbarengan mereka menyeruput ke-2  puting payudaraku yang berada pada hadapan mereka. Saya mulai tidak dapat terima seluruh rangsangan ini, badanku menggeliang serta melafalkanng tanpa dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mengerang serta meminta.

Tidaklah ada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka ingin dengerin permintaanku. Mereka bertiga lagi memikat ke-2  puting payudaraku, pun bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai teraniaya dalam keasyikan ini, hasratku udah naik tidak karuan, serta rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta dan merengek-rengek pada lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

Namun benar-benar salahku pula sich, kelihatannya marah tiga pejantan ini sangat besar selesai saya berkali kali merayu dan memancing gairah mereka sepanjang hari ini. Mereka sekalipun gak mengacuhkan permintaanku dan dengan kejam mereka selalu menyiksaku.

Saya sudah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk serta meliuk, kepalaku hingga terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Lantaran status badanku yang seperti berikut, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, serta rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tau-tau mereka bertiga serempak hentikan tindakan mereka, akan tetapi mereka melepaskan badanku masih tetap melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mengesah perlahan-lahan, dalam hati saya terasa sedih sebab nikmat yang menerpaku ini jadi redup sewaktu mereka stop demikian saja semacam ini.

Namun saya cuman diam, saya gak ingin berujar apa apa, mengharap maupun lakukan perbuatan apa saja, meskipun diam diam saya nikmati tersisa sisa pergolakan hasrat yang menyerang badanku.

"Non Eliza pengen turun?", bertanya Wawan sembari meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek serta saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menghindari bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek pada Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, dan ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku benar-benar tidak berfungsi. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku selalu berada pada hadapan paras Wawan yang sampai hati melanjutkan tingkahnya itu.

"Lagi apa tanggung-jawab non baru saja udah bikin kita kita tegangan tinggi waktu tonton non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lalu menyeruput puting payudaraku yang berada pada hadapannya sampai saya menggeliang dan melafalkanng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok jadi saya yang diperintah tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang emosi??", dari meminta saat ini saya jadi tidak setuju dengan geram sekalian membatasi hasratku pada saat Wawan dan Suwito repot menggempur wilayah wilayah peka pada badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan dan Suwito hentikan gempuran mereka, serta mereka sama sama berpandangan sesaat.

Saya sendiri memandang kecewa dari mereka, akan tetapi saya tidak dapat lakukan perbuatan apa saja saat badanku masih melayang-layang semacam ini dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tak mau tahu, intinya non Eliza harus tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah buat kita kita ngaceng berkali kali tanpa hasil mulai sejak pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kenikmatan gara-gara siksaan Wawan ini serta pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya mau meronta, saya mau meminta biar mereka melepaskanku ini hari saja, karena saya tidak ingin pada situasi lemas waktu terima telpon Andy malam nanti. Saya ingin nikmati saat saat mengobrol dengan Andy tanpa ada siksaan rasa pegal maupun mengangut gara-gara kepayahan.

Tetapi tidak lama kemudian saya telah tak dapat kembali berpikiran tenang. Saya mengesah rintih kenikmatan waktu ke-2  pergelangan tanganku dicekam oleh pak Bijaksanain serta Suwito, serta tangan mereka yang satunya mereka pakai buat meraba serta membelai perutku, dan mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Seluruhnya masih ditambahkan tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Anyar ini kali mereka bertiga menyiksaku dengan sesadis ini. Seluruhnya kesan keasyikan yang kurasakan ini terlampau dahsyat dan meresahkan pikiranku.

Pada akhirnya saya memutuskan nikmati waktu saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, serta saya cuman dapat mengharapkan malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telpon Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku melafalkanng berulang-kali, pinggangku meliuk dan meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tanpa dapat kutahan kembali, saya harus berserah dirundung orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi dan menggeliang dahsyat membebaskan luapan liar ini, dan sekali ini tidak ada satu juga pada mereka yang pengen mengampuniku kendati pun saya meminta seperti apa saja.

Sampai sekali ini mereka semakin memperhebat siksaan mereka padaku. Saya merasai lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, serta tersebut ditambahkan bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang sangat kuat oleh Wawan pada bibir vaginaku membuatku menjerit kenikmatan.

Rasanya tiap ikatan tulang di semuanya badanku lepas saat saya mesti menyebutng bagus gara-gara tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, oleh karena itu lututku telah tak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Bijakin serta Suwito tidak lepas meskipun saya menggeliat seperti apa saja. Mereka menutup ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing dan tangan mereka yang satunya seperti tidak pernah suntuk mainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhambat semacam ini, saya berasa tidak memiliki daya sampai sekedar untuk lepaskan luapan orgasmeku. Namun diam diam saya jadi sangat puas ditangani sesuai ini oleh mereka, dan saya sangatlah nikmati ketidak punya dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta dan merengek-rengek dari mereka dengan napas yang tersengal.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi waktu jawaban yang kuterima yaitu pagutan Wawan pada bibir vaginaku.

Tetapi cuman sekejap saja, Wawan udah menyudahi pagutannya. Dan dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku terkait lemas dengan ke-2  tanganku yang masih tetap melingkar di leher pak Berbudiin dan Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang masih tetap terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

Saya memandang Wawan tuju pintu yang batasi sisi dalam serta luar di lantai dua rumahku ini, dan dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu pada sisi luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup serta mengamankan pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sembari menyaksikanku dengan senyuman penuh hinaan, seakan akan mengucapkan kalaupun sekali ini saya mustahil dapat lolos.

Tau-tau saya terkaget lantaran saya mengetahui sebuah perihal. Bukan bab saya telah tak kemungkinan dapat larikan diri, sebab saya udah ketahui kalau saya usaha lari ke bawah, kelanjutannnya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah dan bakal selekasnya ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud ialah, kenapa mereka pilih tempat jemuran pakaian ini sebagai tempat menggasak diriku? Di area yang benar-benar terbuka ini, bagaimana bila kelak rintihan dan lenguhanku hingga sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana bila kami hingga nampak oleh tetangga di muka rumahku yang tanpa menyengaja menyaksikan menjurus rumahku?

"Wan… gak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Agar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara menghina.

"Nggak… bukan getho Wan… saya takut jika di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji gak dapat lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya jika getho non tidak boleh bernada, enteng kan?", jawab Wawan semaunya, dan dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari menempatkan paras cemberut, namun selang beberapa saat badanku mengartikulasikanng waktu ke-2  payudaraku telah kembali diremas remas oleh pak Bijaksanain dan Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mendesah serta menggeliang, di antara kesenangan dan kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan selalu merapat, serta sekarang penglihatanku berpindah menjurus di penis Wawan itu udah tegak menunjuk itu, yang telah siap buat mengeduk dan menggagahi lubang vaginaku.

Waktu Wawan udah membungkuk di hadapanku serta ke-2  pahaku yang kurapatkan sejak mulai barusan ini diperenggang olehnya, saya menggigit bibir serta pejamkan mataku, siap-siap memasrahkan lubang vaginaku ini terima tusukan sadis dari penis superior Wawan itu.

"Mmm…", saya mengerang lambat sewaktu kurasakan bibirku ini di cium halus, dan saya masih tetap pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membuat jantungku berdetak cepat.

"Mmmhh…", saya kembali mengesah di saat kurasakan sebuah jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Tambah lagi dengan remasan remasan halus pada ke-2  payudaraku oleh pak Berbudiin dan Suwito, pula kecupan mesra Wawan yang sekarang telah berganti jadi pagutan penuh hasrat pada bibirku, semuanya ini membuatku mulai teraniaya dalam birahi.

Ke-2  lututku terasanya lemas. Jika kini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sisi kanan serta kiriku ini, ke-2  kakiku ini tentu gak sanggup menyokong badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba meredam derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang menyebabkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Saat itu saya selalu mengesah terhambat pada saat bibirku selalu dipagut Wawan seperti berikut, serta napasku mulai habis. Saya makin menderita dalam kepuasan ini. Saya gak sanggup meronta, badanku rasanya sangat lemas, tenagaku lesap tidak tahu ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharap dia mengetahui kodeku bila saya telah memulai menanggung derita lantaran kekurangan napas. Tetapi Wawan jadi menambahkan siksaan ini. Saya rasakan lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, dan reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

Seterusnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, mengisap serta menyesap air ludah dalam mulutku ini. Saya telah tak dapat bernafas kembali karena luapan birahi yang menyerang diriku ini semacam menutup dadaku.

"Oooh…", saya mengeluhkan lega sewaktu selanjutnya Wawan membebaskan pagutannya seusai senang menyesap semuanya air ludah dalam mulutku ini.

Napasku terengah-engah tidak karuan sehabis barusan saya cukuplah lama kekurangan napas. Saya usaha mengontrol napasku ini, tapi cubitan nakal Suwito pada puting kanan payudaraku ini membuat napasku kembali mengincar.

Dan di saat pak Bijakin meremas kuat payudara kiriku, serta menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kesenangan nikmati semua cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali menyambat waktu Wawan dengan sekehendak hati mengambil jemari tangannya yang semenjak barusan direndam celup ke lubang vaginaku.

‘Waan… memasukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya tidak pengin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya pengin meminta di Wawan supaya dia pengen masukkan jemari tangannya kembali, atau malahan masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Tetapi saya masih lumayan sadar untuk mengontrol harga diriku jadi nona majikan mereka. Karenanya saya terpaksa sekali diam serta pejamkan mataku, sekalian mengharap mudah-mudahan Wawan lekas merayu lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh perlahan di saat rasakan suatu yang tebal, hangat serta basah tekan bibir vaginaku.

Saya membuka lagi mataku. Nyatanya waktu ini Wawan lagi berjongkok di depanku serta menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih pengin memainkanku, menganiaya diriku yang telah terbenam dalam pergolakan birahiku ini.

Seterusnya Wawan memegang ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mendesah kenikmatan, badanku kembali menggeliat, kurasakan cairan cintaku kembali meluluh.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Serta kesan yang fantastis menimpa diriku di saat tiba-tiba Suwito menyergap dan memagut bibirku, sementara itu pak Bijaksanain yang terus menyusu di puting kiri payudaraku, saat ini pun meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja karena ditinggal oleh Suwito yang saat ini repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengesah nikmat karena cumbuan bertubi tubi yang telah dilakukan tiga pejantanku ini, dan saya cuma dapat mengguman tidak terang karena bibirku yang tetap dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan semuanya ini belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu merayu lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri serta ke kanan, ke atas dan ke bawah, bikin mataku terbeliak, badanku melafalkanng serta melafalkanng.

Saya sudah tentu menjerit kenikmatan kalaupun bibirku tengah tidak dilumat oleh Suwito sebagai berikut.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mendesah panjang serta badanku tersentak berulangkali mendampingi orgasme bagus yang menerpa badanku.

Otot perutku mengartikulasikanng sampai terasanya bakal kram, datangkan rasa nikmat pada merasa sakit yang menganiaya diriku. Seluruhnya masih tambah lagi dengan rasa nyeri yang semakin jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk tetap orgasme.

Saya merasai cairan cintaku membanjir banyak sekali. Tetapi dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat serta pagutan itu gak lepas meskipun saya menggeliang seperti apa saja. Serta semuanya cairan cintaku yang meluluh itu dicucup dan diseruput Wawan hingga sampai habis.

"Mmmhk…", saya mengerang kurang kuat, pasrah.

Tiada yang dapat kulakukan selainnya menggelepar, meronta, mengesah ketahan. Tapi gelombang orgasme yang menderaku ini sekalipun tak berhenti, sebab Wawan selalu mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sedang Suwito tidak membebaskan bibirku dari pagutannya, sementara pak Berbudiin selalu bergairah memagut puting kanan payudaraku.

Mereka terus menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART6

Selesai sekejap disiksa semacam ini oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya udah lemas serta cuma dapat pasrah terima seluruhnya. Tenagaku seperti lenyap bersama cairan cintaku yang membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa tidak memiliki daya ini mengantarku orgasme kembali untuk ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas saat Suwito membebaskan pagutannya, dan saya masihlah harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, meningkatkan semua kesan nikmat yang telah dari mulai barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mengerang dan menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang tengah dilakukan Suwito kini demikian mesra, membuatku makin kebingungan dan gak tahu harus melakukan perbuatan apa. Jantungku berdetak kuat, sedang orgasmeku sekalipun tak berhenti.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tetapi saya kembali mengerang waktu tau-tau kurasakan suatu yang hangat pada leherku.

Saya tidak rasakan kuluman di puting kanan payudaraku, bermakna pasti pak Bijakin yang menggeser gempurannya pada leherku ini.

"Pak Bijakin juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka menyudahi pembantaian pada diriku ini.

Tetapi mereka mana pengin mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya terus menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang terengah-engah.

Namun lidah yang nakal itu masih juga bermain dalam lubang vaginaku, menyerang serta mengeduk tanpa ada ampun. Daun telinga kiriku terus dilumat secara halus, lalu jilatan dan ciuman di leherku ini… pula seluruhnya rabaan tangan tangan mereka yang penuh gairah pada sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak mampu terima siksaan orgasme untuk orgasme yang selalu menderaku semenjak badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama