CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK, Hasrat-Bispak14 Telah berapa menit saya terjaga dari tidurku. Meskipun saya telah berasa cukup lebih enak, saya masih pengin bermalas-malasan, dan melepaskan badanku yang telanjang bundar dan terselinap dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Kadangkala saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Serta saya udah kembali tersenyum senyuman sendiri karena saya terpikir momen dalam hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah waktu temaniku sampai kembali lagi ke kelasku, dan yang sangat membuatku berbahagia yaitu SMS Andy malam harinya, yang mengingatiku supaya lekas istirahat dan tidur sebab dia mengetahui saya kepayahan.

Akan tetapi, Andy tahunya saya kelelahan sebab belajar sampai malam, bukan lantaran ngeseks berkali kali semenjak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, rupanya telah jam 5:10 pagi. Karenanya saya menarik napas panjang, siap-siap meniti ini hari yang entahlah dapat memberinya warna manalagi di kehidupanku.

"Auw…", saya meratap perlahan-lahan saat saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal waktu kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku kadangkala berasa sedikit nyeri. Nyatanya badanku tetap belum sembuh betul sesudah tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Walau sebenarnya saya udah istirahat semalaman tanpa ada problem, juga saya telah tidur lebih cepat sehabis terima SMS Andy kira-kira jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku buat ambil bra dan celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli sangat dengan intimidasi Dedi, ini hari saya memilih untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya terasa sangat risau, mengayalkan rekan temanku di sekolah tahu bila saya tak memakai celana dalam. Bila kelak Dedi menyusahkanku, saya udah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

Kadang-kadang saya menyambat, di saat merasa sakit yang menimpa betisku ini mengusik cara kakiku. Sampai sekarang saya anyar rasakan bila otot perutku pun sedikit kejang, seperti habis mengerjakan sit up berkali barangkali.

Tapi perlahan-lahan saya memahami satu perihal yang aneh, tidak tahu mengapa saya justru nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… saat pagi pagi telah rusuh gini…", saya bersungut-sungut dan memarahi diriku sendiri.

Karena itu saya usaha tidak untuk biarkan pikiranku melayang-layang kemanapun. Sesudah saya gantungkan seluruhnya lembar kemeja yang bisa kukenakan juga handukku, saya mengamankan pintu walau saya masih ingat jika pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh jika saya harus mandi tanpa ada menutup pintu kamar mandi, dan saya tak mau jika saya jadi terlatih begitu.

Saya mulai menganakemaskan badanku dengan shower air hangat serta cairan sabun mandiku yang harum, halus berikan kesegaran. Selesai usai, saya selekasnya keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ketujuan meja dandanku melihati bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu telah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… jika nantinya Andy tahu kamu sudah tidak virgin, apa Andy masih ingin sama kamu?", saya berbicara pada bayang-bayang diriku di cermin, serta sekarang hatiku jadi sendu.

Saya mulai pakai busana dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku udah berasa sedikit menyusut. Selesai mematikan AC kamarku, saya mengecek beberapa buku yang ada pada tas sekolahku, pastikan tiada yang ketinggalan serta gak lupa saya masukkan smartphoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap buat mengatur performaku di muka meja dandanku, di saat tiba-tiba saya dengar mobile-phoneku mengeluarkan bunyi, serta dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari handphoneku, dan lekas membaca isi SMS itu dengan penuh berharap.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu telah lebih enak? Saya berharap ini hari kamu udah lebih sehat dan gak lelah.'

Sewaktu saya lihat nama pengirimnya merupakan Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban jika saya telah lebih sehat dan telah tak lelah. Saya puas sekali lantaran saya berasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Seusai saya simpan smartphoneku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap beres-beres tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai nampak rapi dan elok megar, lalu saya memberi sedikit bedak pada mukaku.

Ini hari saya ingin dilihat lebih elok dan menarik di depan Andy, dan saya memoleskan lip gloss sesuai kebutuhan pada bibirku.

"Andy… jika saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu kasih padaku…", saya mengguman perlahan sekalian melihati diriku di cermin pastikan tiada yang keliru dengan tampilanku.

‘tok tok tok…', kedengar suara ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sembari ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah mengarah pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, serta ucapkan terima kasih di Sulikah. Selanjutnya saya menutup pintu kamarku, serta saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada pada samping rack sepatu, serta saya memanfaatkan kaus kaki serta sepatuku.

Tiba-tiba saya tersadarkan, tidak tahu mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang selalu menatapku denganc penglihatan takjub.

"Terimakasih ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharap di sekolah kelak Andy akan memujiku semacam ini, meskipun bila lihat Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya keinginanku itu mustahil diwujudkan sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke ruangan makan untuk nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari umumnya, karena tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya tidak ingin menjadi dilihat tidak menarik buat Andy. Dalam waktu cepat saya mengakhiri sarapanku, serta seusai membersihkan tangan dan mulutku, saya ambil langkah ketujuan garasi.

Dari sana saya menyaksikan pak Bijakin lagi mengelapi mobilku. Saat saya merapat, pak Berbudiin yang melihatku sekejap menyudahi tugasnya, dan dia menatapku seperti baru pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang semula sapu langit langit di garasi, sekarang terdiam melihatku sembari masih tetap menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya sudah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza telah ingin pergi sekolah nih", saya berbicara pada pak Bijaksanain sekalian menunjuk lap masih ada pada atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Bijaksanain yang cuman mengusung lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia lakukan itu sembari lagi menatapku. Saat saya menyaksikan sekitar, saya lihat Wawan serta Suwito pun berlaku sama, mereka selalu mematung sembari menatapku.

"Hei! Kalian semuanya mengapa sich? Tidak pernah simak cewek cakep ya?!", saya berniat menyentak dengan nada yang lumayan keras sampai semua terperanjat.

Suwito sampai nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, dan Wawan dengan muka terkaget jatuhkan sapunya. Pak Berbudiin sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya menghentikan tawa menyaksikan reaksi mereka bertiga ini, tetapi saya usaha selalu memasangkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras benar-benar suaranya… membuat terkejut saja!", gerutu pak Bijakin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, serta mereka berdua mulai dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang sangat kukenal, penglihatan mata mereka sewaktu mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

"Eh eh… kalian pengen apa? Tidak! Tidak mau!!", mengerti apa yang bakal dijalankan oleh pak Berbudiin, Wawan dan Suwito, saya berseru kuatir serta cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya mengamankan pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Namun saya buka sedikit kaca pintu mobilku di sisi kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pula agar mereka dapat dengar jawabanku yang benar kuusahakan untuk membikin mereka bertambah geram.

"Marilah non Eliza… Tidak lama saja non", kata Wawan dan Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tak ingin! Tidak mau! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tidak mau!", saya menjawab dengan suara yang lumayan keras dan menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya berencana mengerling menjurus mereka, dengan type yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya berasa takut mengandaikan apa yang bakal berlangsung bila kini saya hingga sampai ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah karena diminta layani gairah birahi mereka terlebih dulu.

Seusai seringkali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab keinginan mereka yang tetap memaksakan saya turun tidak lama, selanjutnya mereka berserah pun dan kembali meneruskan tugas mereka. Pak Bijaksanain mengelap mobil mamaku, dan Wawan dan Suwito kembali naik ke bangku barusan mereka gunakan serta menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Serta di saat saya memandang mereka bertiga pura pura gak tahu jika mereka harus membuka pintu garasi juga pintu gerbang bagiku, saya tekan klakson mobilku sampai mereka kaget dan semuanya alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya telah tak tahan kembali serta saya ketawa sejadi jadi sekalian tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijakin yang sangat dekat dengan mobilku dilihat bersungut sungut sekalian membuka pintu garasi dan selanjutnya  pintu gerbang, sedang Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan suka, walau saya tahu sepulangnya sekolah kelak mereka bertiga pasti membalasnya sakit hati padaku, entahlah melalui cara menjadikanku piala bergilir atau piala bersama. 

Tetapi saya gak peduli, toh tanpa ada kugoda seperti barusan juga mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka saat tidaklah ada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang hendak mereka lakukan padaku sesudah semuanya yang kulakukan ini, jika kelak saya betul-betul harus sendirian di dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya merinding takut mengayalkan perbudakan semacam apakah yang mesti kujalani sesudah saya pulang sekolah kelak.

Selesai pintu terbuka semuanya, saya lekas melesatkan mobilku ke sekolah. Saya gak ingin pikirkan apa yang hendak berlangsung dengan diriku kelak, karena di pikiranku waktu ini cuman ada satu soal, adalah saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen yang lainnya, yang perlu untukku saya mengharap ini hari Andy melihatku. Ini hari saya udah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan ekslusif cuman buat Andy. Saya ingin Andy betul-betul terpikat padaku.

II. Asa Elok Di Pagi Hari

Masih 15 menit sebelumnya bel masuk sekolah mengeluarkan bunyi waktu saya hingga sampai di parkir sekolah. Jantungku berdetak cepat sewaktu saya memandang Andy anyar turun dari mobilnya. Dan waktu saya lihat tempat kosong di samping mobil Andy, rasanya saya seperti mimpi cantik, dan saya suka sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

Saya tidak ingin mimpi elokku ini musnah demikian saja, jadi saya selekasnya melesat dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Serta Andy kelihatannya langsung mengetahui kalaupun ini yakni adalah mobilku. Sekarang Andy memandang ke arahku dan dengan sabar dia menantiku usai memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan menggembok pintu, dan kami berdua sempat sama sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya ambil langkah dekati Andy, yang sekarang baru kusaksikan kalaupun parasnya merona merah.

"Hai Andy… terima kasih ya semalam, mm…  barusan pagi… saya sudah sehat kok, pula telah tidak demikian penat seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku lebih terlena waktu saya memandang paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Namun Andy terus menunduk seperti tidak berani melihatku serta saya tersenyum geli menyaksikan kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali karena Andy selalu menunduk tiada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", suara Andy kedengar demikian takut.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman jahil.

"Aku… anu… saya puas kamu telah tidak sakit", Andy menatapku sesaat, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terimakasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya berbicara dengan gembira.

Sebetulnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap jika kelanjutan kata-kata Andy barusan itu yakni penghormatan dari Andy bila saya kelihatan elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, kata-kata Andy barusan itu selalu membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah meyakini sekali bila Andy senang padaku, nampak dari sikapnya yang selalu salah tingkah seperti berikut serta kata-kata Andy barusan memperlihatkan bila Andy benar-benar peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara lambat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengusikk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli menyaksikan Andy yang demikian canggung serta salah tingkah di depanku. Apa ini sebab dia pula jatuh cinta padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta sewaktu dia membawa parasnya menatapku, saya mengacaukankkan kepalaku kembali sembari tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu suka atau malu, atau juga ke-2 nya. Saya gak sangat percaya, tetapi saya berasa tatapan Andy ini sangat menghangatkan hatiku. Saya gak tahu ujaran apa yang dapat melukiskan hatiku saat ini, yang terang saya merasai saat pagi ini hari saya memperoleh impian yang elok. Serta saya sangat berbahagia waktu Andy lagi ambil langkah di sampingku, meskipun Andy yang kadangkala menengok serta tersenyum padaku itu cuman diam membisu.

Sesuai sama tempo hari, saya rasakan sejumlah tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan tuju kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya berasa senang serta puas, kendati sebetulnya kami berdua ini belum dengan status sepasang doi. Dan saat ini kami berdua keduanya sama diam sekalian lagi mengambil langkah, hingga kemudian kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya mohon pamit pada Andy.

"Aku… saya pula ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sembari lambaikan tangannya.

"Iya", saya menjawab sembari balas angkat tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari ambil langkah masuk ke kelasku. Tetapi saat saya menyaksikan Jenny yang dengan senyuman isengnya itu menatapku dan menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sembari lagi ambil langkah buat duduk di samping Jenny. Saya telah pasrah, ini hari saya tentu dibujuk serta diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidaklah ada insiden spesial, selainnya Jenny yang repot memikat serta menghinaku terkait Andy, pula Sherly yang turut jadi parah kondisi waktu kami kumpul di kantin saat pukul istirahat pertama serta, juga saat jam istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Dan jika rata-rata saya selalu usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuma dapat menghindar atau tersenyum malu, meskipun hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  usai ini udah keluarkan bunyi.

"Review deh… wajahnya sampai merah begini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sindir Sherly serta mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak mesti pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian selalu ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya bersungut-sungut dan merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… gak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", bawa Jenny sekalian merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sembari menghela napas panjang dan memberikan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu  rasanya pikirkan diriku jadi rebutan Jenny serta Sherly semacam ini, namun saya menurut saja waktu Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama