CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak14 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, di saat dia lagi tunggu anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam serta suatu sengatan taser di uluhatinya membuat sempoyongan hingga dia tidak dapat menentang sewaktu digeret ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang disasarkan ke parasnya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo tidak aneh dengan tempat penyidikan. Dia beberapa kali mesti duduk di dalam ruang sesuai itu, bertransaksi untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi ini kali permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia jadi belum mengetahui siapa interogatornya kesempatan ini. Suara pria itu demikian dalam, bahkan juga dia lantas mengaku jika dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang anyar, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu menjadi permulaan. Margo yang umumnya gak sabaran serta berani menantang sekarang pilih mengikuti.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengen, kau monitor dia… Kau dan anak buahmu bisa memanfaatkan ia sebagai layanan uang keamanan seperti yang umum kau melakukannya. "

Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini bagus, pikirkan Margo… dia berbicara musuh yang semakin lebih kuat dibanding dianya.

"Anak buahku akan kerap ada pada umumnya, memohon jumlah darimu… dan kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya pengin wanita itu dijarah berusaha keras… kau harus mengatur sampai tamunya jadi tambah beberapa dari tempat lainnya, meski sebetulnya tanpa kontribusimu juga ia pasti bakal jadi diva di sana… Sebarkan info, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro selanjutnya bertekad untuk bertanya… "Mengapa kau mau merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya kepadamu?"

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya mau membinasakan dirinya sendiri, sampai apabila waktunya telah tiba… dia dapat tunduk seluruhnya di diriku… Tapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus merasai apakah itu namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"

Margo merinding. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta membuat Margo balik ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan termangu…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira menyaksikan jika Margo menjadi pucat sehabis terima telephone itu… dan Mira belum sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya pengen urus Sani, kau bisa turut tonton ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, akan tetapi hatinya sedikit suka sebab dia dapat memprovokasi Margo buat memusnahkan Sani. Dia tidak lagi perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Perbincangan barusan bikin Margo begitu takut. Lelaki itu serius iblis…

"Margo… pastinya saat ini Mira udah memberikan badannya kepada kamu menjadi bayaran buat membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang bikin Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat ketahui?

"Kau akan lakukan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima tempatmu… silahkan siksa Sani, setubuhi bekerja keras, tetapi jangan pernah ia mati… Kau bisa mengajak Mira, supaya ia ikut juga menganiaya Sani buat melepaskan sakit hatinya…"

"Tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang berbelanja sayur, cuma kenakan tank hebat serta celana pendek, gak begitu melihat Mira yang hadir dekatinya. Dia memandang wanita itu persis seperti dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bergaya ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuman tersenyum simpul, dia sedang tak mau berbasa-basi. Bahkan juga sesungguhnya dia sendiri gak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam sosialisasi. Yang dia mau melakukan cuman buka pahanya lebar-lebar, dan biarkan banyak lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya secara optimal.

"Sani… saya ingin mohon bantuan tidak lama, saya pengen mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… wajar banyak penyuka godain, hihihi!"

Sani yang malas ingin sekali menampik, tapi Mira menangkap lengannya dan menariknya ke arah tempat yang lumayan sepi sebelumnya menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani terpaksa sekali ikuti cara Mira menuju gang yang ia mengetahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, dan tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menawarkan diri dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Di saat si gadis bangun, dia bisa dengar kalaupun pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sekilat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu membuat si gadis mengerjap lantaran silau. Serta di saat dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak diduga oleh Sani membikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira duduki perut Sani, dan dengan brutal memukuli paras Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja menginginkan paras Sani tinggalkan sisa di muka mulus si bekas polwan. Semula Sani memutuskan pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Akan tetapi instingnya untuk tetap bertahan kembali tampak. Demikian mendapatkan kemungkinan, Sani lekas memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Beberapa lelaki ketawa merendahkan, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan tipe perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. khususnya Sani, pelacur yang paling menjadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… tipe berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak bertanding seperti seorang polwan. Dia sekarang cuman berhadapan berdasar pada insting survival… serta ini cukup mengagetkan Margo, yang menghendaki jika pelacur yang paling jadi perhatian ini punyai ketrampilan berlaga yang dapat bikin si perwira takjub. Akan tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang terlihat jika Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai kelihatan kembali pada mode berhadapannya yang dahulu.

Margo berikan tandanya pada seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, membereskan rambutnya yang kusut sembari dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, sebabkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores muka Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis memandang paras Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Akan tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga muntah serta megap-megap. Mira membantai mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, dan Mira berikan sepakan keras ke rusuk si gadis, sebabkan Sani terjengkang dan mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" nada Margo yang keras hentikan cara Mira.

Rupanya Mira telah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira menyaksikan Sani yang mengerang mencegah sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA PART2

Sekarang Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya buat memberikan pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tapi sekarang dia harus memikir dianya sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tetapi sebuah kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling cemerlang. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti menarik tiap-tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, sampai menjilatinya… Dan khususnya lubang elok yang seperti tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang peroleh kepuasan mirip, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan gak biarkan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu mengusung bahan celana pendeknya, dan bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, mengisyaratkan kalaupun sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik dan membikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan masih yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terpasang bebas didepan lelaki bajingan yang terus perlakukan beberapa buruh sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas gairah. Sani masih telungkup di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar cuma karena berwujud susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia menyiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal dan menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya waktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya kian kuat waktu Margo menyuruh anak buahnya buat membalik badannya, lalu tiada belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, serta di vaginanya….

Jerit kesakitan dan suara meminta ampun Sani benar-benar gak digubris oleh Margo yang seolah melepas keberangan yang ditahannya sampai kini. Sewaktu lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera sikatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan semaunya menohokkan penisnya ke vagina Sani yang bengep karena babatan sabuk yang berulang kali dari sana. Sani cuma dapat mengulet kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membikin si gadis mendesis lantaran keringat si kepala preman membikin perih bilur serta cedera di badannya. Sani cuma menggeletar mencegah perih saat pada akhirnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum juga tuntas saat ke-10 anak buahnya lekas masuk Sani yang cuma dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser menjurus figur badan di pojok lain gudang itu. Figur Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya tampak patah serta dislokasi.

Pelajaran yang dikasihkan anak buahnya betul-betul kejam… tetapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih yang bernafas meski cuman adakalanya.

"Saya telah molorangmu, Mira… namun kamu melawan aku…." ucapnya sembari bangun, menarik sisi kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke suatu kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA PART2

Margo membawa badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman untukmu," tukasnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak memandang isi kandang yang dapat menyimpan 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat karena paparan matahari membikin Mira takut, Ya… hukumannya baru-baru ini dimulai… dengan badan semacam itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah saat badannya diangkat Margo serta disingkirkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak akan sanggup bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuman dapat merasai kesakitan tanpa bisa melaksanakan apa-apa… merasai badannya perlahan-lahan jadi sajian tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang mengerjakan Sani. Dua penis anak buahnya sedang membantai anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis dipaksakan mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… orang anak buahnya lagi membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan amat kasar. Margo melihat menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seperti pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Saat ini Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang ekspresi muka banyak kepercayaannya yang gak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya saat sebelum sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta figur si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima tempat yang gak lama  ikuti tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang udah jadi sisi barisan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi figure yang kembalikan pistol yang baru-baru ini membunuh Margo ke sarungnya.

"Lokasi telah ditangkap, semua teror udah dinetralisir, laporan usai"

Lelaki itu mengacauk serta pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati pribadi badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berujar lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit serta merasakan jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, serta samar-samar dia menyaksikan kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas ibarat hotel bintang lima. Perawat silih berpindah menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cidera. Mereka serta banyak dokter berusaha dengan seisi tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta menyaksikan refleksi dianya di cermin, dia terpesona. Tiada satu cacat lantas yang gak diperbarui, sampai sejumlah bekas cedera di badannya baru tampak kalaupun jadi perhatian dari begitu dekat. Lantas, dokter yang menjaganya hadir serta berbicara,

"Selamat Nona, selekasnya anda sudah bisa pulang."

Sani kembali terdiam… Ke mana dia bakal pulang? Dengan letoi Sani memakai makanan rumah sakit serta minum obat yang dikasihkan kepadanya. Dan tidak tahu kenapa dia terasa sangatlah letih…. begitu sangat letih…

"Tempat tidur ini menjadi lebih empuk", batin Sani sembari buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri bertimpuh. Dia menangis sembari memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Laki laki itu selanjutnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis berduka, tangis berbahagia….

Setahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi sedang melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, tentang penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tapi saat ini telah jadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil begitu memberikan kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia banyak client sekarang jadi milik dia, hingga ia tambah bagus dalam berkuasa dibalik monitor biarpun ia saat ini sudah pensiun. Tidak kenapa akhiri karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir gak capai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, lantaran seluruhnya kartu ada pada tangannya. Tahun kemarin Ryoko divonis gampang, cuman 1 tahun penjara. Benar-benar itu hukuman maksimum untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, akan tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah menempuh zaman hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama