CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA , Hasrat-Bispak14 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja udah merusak kepercayaannya di keluarga besarnya. Dengan uang tinggal, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Sehabis perkara Ryoko usai, Sani benar-benar kembali pada sana. Tetapi ia cuman mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta tanggapan dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran telah disingkirkan, Anda sudah tak punya hak tinggal di sini kembali. Ini beberapa barang Anda."


Satu kembali maksud Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Namun ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tidak ada pada tempat, lagi ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Bila tidak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tidak dapat ajukan pertanyaan seterusnya karena sang penjaga langsung tutup korden jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Selepas instansi dan keluarga, Bambang Harjadi juga sudah matikannya. Tak ada manusia yang ingin membantu JuaSani. Dengan cara limbung serta jiwa terbuncang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak dilihat di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Biarpun penjahat, malah Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malahan beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan gak pastilah arah, dan hujan selalu turun dengan deras. Sani tidak perduli kembali, dia betul-betul kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, serta terciprat saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seorang pengendara motor ada pada sampingnya, dan berbicara padanya,


"Ojek, Non?"

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA 


Sebentar Sani terheran. Lantas ia menetapkan untuk naik ojek itu. Ke mana pun dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga meluncur tembus hujan, di tengah-tengah kota yang tuju senja.


Saat malam…


"Penonton. Kasus penyergapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan membuka kembali set baru di saat beberapa waktu ini pada masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diaktori JP, pelaku polwan itu.  Meskipun begitu Kepolisian menjelaskan video itu tak ada hubungan dengan masalah ini dan bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri dijumpai udah dihentikan secara tidak hormat sebab dapat dibuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan info malam terus menyuguhkan sejumlah hal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah laki laki.


Semua tengah ada dalam satu warung kecil di lokasi kotor, di tengahnya asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara bercakap Sani melantur sebab ia sendiri telah tak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada di tivi itu loh!" hebat seorang laki laki di dekat Sani. "Gua diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengin lihat tidak?"


Kawan-kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar kotor memandang kesenangan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta menyirami warung itu.


"Eh Non, pengin turut saksikan film hebat gak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani membawa kepala Sani hingga Sani dapat lihat video di HP temannya.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Seorang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak mampu menentang di saat dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang menempatkan sejumlah poto Sani di saat tengah menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih di waktu penangkapan di dermaga, serta beberapa foto asal dari penyidikan Savitri. Semisalkan Sani masih memiliki pikiran jernih, ia pantas sangsi dengan bocornya seluruhnya bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Akan tetapi bergelas-gelas minuman keras telah mengaburkan akalnya. Sang preman mendapat muka Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya justru tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak mengerti, tidak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol serta video porno memancing birahi mereka dan ketepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Mirip yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh telah tengah malem nih. Saya ingin tutup!" kata satu orang, nampaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tidak boleh di ngutang! Lu di membuka botol saja hingga sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu ngomong, "Sori Bang, gua kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Tetapi jika aku bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Tujuan lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi dan menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian mencermati tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi aku lebih dulu yang pakai ia. Saya kagak ingin sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang di situ singkirkan seluruh yang berada di atas meja, lalu mengangkut badan Sani dan menempatkannya celentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang udah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, berasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Umumnya minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat berbicara putus-putus. Ia belum lihat siapa wanita yang berbicara dengannya.


"Hingga gak pakai busana begini. Marilah, bangun, pakai pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu menggunakan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia juga sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terpikir insiden-kejadian sama saat masih menyaru, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dirinya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani sekarang dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang tetap masih sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, dan kuku bercat merah yang gak rapi.


Sani ke arah belakang warung, dari sana ada WC jongkok simpel yang saru dengan ember serta gayung. Menghentikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu kembali lagi ke tengah warung.


"Ucapnya Alip kamu pengen cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini ucapnya kamu pengin cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sekalian menghidupkan rokok.

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA 


"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantara lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Benar ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengen?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang lelaki lain menyepak serta menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan pada akhirnya sukses kabur. 2 orang yang menggempurnya membentak-bentak.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main ngga bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Bising sangat sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Orang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta pakaian kusam. Gantenggnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses dapatkan kesuksesan walau sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya secara baik, menyilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa ada disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka bermacam macam, dari ABG kurus kering hingga sampai STW montok. Berbau beberapa macam wangi-wangian murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada dan paha, tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat raib. Tetapi sang bapak berasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia singgahi itu, nyatanya ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada di dalam tengah. Wanita itu memakai blus tiada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka dari itu sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran tampak. Walaupun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya masih tetap lebih elok. 

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak pilih Sani. Telah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul terasa tidak punyai harga diri kembali setelah dibuat malu di mata masyarakat, dikeluarkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh serangkaian begundal kelas teri saat mabok. Jadi ia juga gak pikir jenis-jenis sewaktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak akan terasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia disamping sama yang ditudingkan pelosok dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang layak untuknya, di mana semuanya orang didalamnya tidak mempunyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, sehabis sang bapak bayar minuman yang tak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan tempat tidur bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan dan rintihan palsu beberapa pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, pokoknya sama dengan tugasnya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot ajak berbicara atau berteman sang bapak, dia terus melepaskan baju lelaki hidung belang itu, setelah itu menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak yang tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, serta selanjutnya kemaluan. Sang eks polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Keterampilan blowjobnya yang paling terasah sewaktu bekerja buat Ryoko tidak raib. Setelah membasahi semua kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengilik pelir, serta terus turun sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia serius untung mendapatkan service papan atas dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia tidak berpikiran memakai kondom—dia gak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli kemungkinan hamil atau penyakit. Sani tersenyum palsu saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu terhadap Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, tetapi tamunya masih tetap tegang. Mereka lantas ganti status jadi misionaris, serta sang bapak memecutnya lumayan lama, kemungkinan 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat dan sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Pakai obat kuat ya?" maki Sani geram. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, tetapi ia tidak menikmatinya. Vaginanya udah berasa kering lantaran kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pun, walau disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas dipan serta mengeloyor pergi. Sani tergelintang mengangkang, ngilu. Akan tetapi tugasnya belum tuntas. Kecantikan alami Sani udah membuat beberapa lelaki hidung belang menyemut mau nikmati kemulusan badannya. Serta barusan Sani bangun dan memakai handuk buat tutupi badan bugilnya, pintu ruang tempat pertarungannya barusan telah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sekehendak hati, Salah orang pada mereka yang nampaknya pimpinan sekelompok itu lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat buat menentang, selangkangannya masih perih sesudah digempur penis bandot tua konsumen setia awalnya, dan dia memanglah tidak mau kembali menantang. Dia biarkan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksakan berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN DIPERKOSA 


Lututnya agak sakit sebab terbentur semen kasar, serta perih di saat dia didesak beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu benar-benar tak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor dan berbau milik dia ke mulut elok si gadis yang sekarang terselak, serta usaha semestinya buat memberikan kepuasan lelaki yang udah bayar badannya buat memberinya servis terbaik. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas mulai melingkari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikan Sani tahu kalaupun beberapa preman itu sekali-kali tidak bayar satu rupiah lantas buat nikmati badan eloknya! Semisal Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada sebab mesti biarkan bintangnya jadi penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu sejalan badannya yang ditangani bagaikan binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani celentang tak sadar diri tidak memiliki daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani menjalankan karier menjadi pelacur kelas teri. kecantikannya gak sirna, bahkan juga kenggunannya kian terpancar meskipun dia gak memakai banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias benar-benar menor untuk mengundang perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, bahkan juga hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi benar-benar anggun, serta menimbulkan banyak lelaki yang mengharapkan service dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilaksanakan membikin konsumennya demikian menyenangi dianya. Dan demikian keseluruhan servis yang diberi Sani sampai beberapa konsumen setianya tidak mengerti bila si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti secara umum banyak pelacur yang sangat sering layani laki laki, Sani mulai berasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai bergaya untuk membikin banyak tamunya terasa bagaikan lelaki top.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Meskipun realitanya kalau bukan dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga sampai 5 menit jadi beberapa lelaki itu udah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta sepanjang 5 bulan itu, ketenaran yang didapat Sani mulai bikin seseorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Karena sebelumnya Sani ada dirinya-lah unggulan di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sekalian membelai dada sektor Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo perlahan tapi dengan suara berani.


"Saya tak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram ibarat anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meski sesungguhnya dia bisa menerka wanita yang mana disebutkan Mira, karena dia sendiri sudah berulangkali mengecap kehangatan serta servis keseluruhan si gadis yang dikasihkan dengan cuma-cuma selaku bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung saat tanpa jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama