CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN DENGAN NIKMAT

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN DENGAN NIKMAT

CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN DENGAN NIKMAT, Hasrat-Bispak14 Namaku Ari (nama fiktif), saya merupakan seorang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor jadi orang nerd yang tidak pernah pedulikan wanita alias tidak pernah ingin menjelimet dengan yang bernama doian, tetapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap-tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang punyai badan-tubuh menarik, pada akhirnya tiap hal demikian terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sembari mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya punya kontol yang cukup membesarkan hati untukku yakni sejauh 17 cm, gendut dan berurat.


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya kurang lebih 26 tahun, dia yakni bu rida, akhwat cadar lebar, belum menikah karena tak ada yang sesuai ucapnya, Awalnya dia mengajarkan di kelasku, dia tidaklah terlalu menarik perhatianku sebab badannya yang selalu ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tapi kian ke sini saya punyai fantasi khusus ialah dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana tekniknya ya supaya dapat rasakann badan beliau ini, saya mendapati gagasan buat memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati pun tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi sekurang-kurangnya bisa memandang parasnya yang selalu tak ingin jika dipotret, siang hari ini saya lalu lancarkan gagasan itu, besok harinya saya ambil rekaman itu serta saya memandang dosen yang kumaksud lagi masturbasi memakai sebuah dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya menanti sampai sore hari bermaksud untuk menggrebek beliau, saat tempat dosen sudah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa ada nada,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mulai merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya nampak jika dia sedang horny berat, ke-2  tangannya masih di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini tempat AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak cemas, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali selesaiin beberapa buku di sini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "ingin ngapain kamu?" Katanya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang udah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Ingin apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu begini miliki hasrat besar pula ya" jawabku rileks, "tak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat cabuli ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta gak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu mesti taatin saya" ucapku sambil buka celana panjang serta cdku, terpasang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah tak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sejauh ini belum disentuh lelaki pikirku lantaran benar-benar halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, akan tetapi nurut mengocak, "udah tidak boleh nangis sini simak saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya untuk melihat lihat kontolku, nampak matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tetap tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia kesukaran bernafas serta buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar. WAJIB 4D


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya nggak ingin kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku serta memaju mundurkan kepalanya, saya cepat ambil camera yang terkapar di meja beliau dan merekam pekerjaan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta mau emosi sebab dia sadar saya merekamnya, tapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Lantaran kurasa cukup session sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki serta paha mulusnya


dia gak memakai legging sepatutnya akhwat lain, dia cuman memanfaatkan cd punya motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya serta kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih yang sangat dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, sehabis kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sesudah kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia dilihat menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku tetapi dia masih menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya agar merekam pekerjaan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan setubuhin ibu ri…ibu meminta..sshh" ujarnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sesaat kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, memandang dia memarahiku dengan keras


CERITA DEWASA MAHASISWA MEMERKOSA DOSEN DENGAN NIKMAT


saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tindakanku, memandangnya makin mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..gak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya berganti jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya makin melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya tentang palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya


kudiamkan kontolku membebaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,dilihat darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk serta bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dari itu dia berdiri tegak dengan kontolku masih memacu memeknya, hijab lebarnya mulai kusut begitu halnya gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar suara telephone yang kutebak itu yakni mobile phone kepunyaannya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya terasa jika saya mempunyai sebuah buah pikiran edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, kelihatan dia jalan membungkuk berpijak di lututnya, saya terus memecut memeknya tanpa ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari memajukan pahaku biar saya hentikan pecutanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya serta berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari terus memaksain jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung meraih gadgetnya dengan status menungging berpijak pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera barusan ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia cepat mengusung telephone, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung percepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara lembut untuk memberikan keasyikan buatnya, "pengin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telephone selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" tutur bu rida dengan mendesah sebab saya gak hentikan pacuanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telephone, "hhmm iya dek" tuturnya. Mengenal telpon itu sudah usai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat benar-benar bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengen ngapain kamu disana? !" Tuturnya was-was, lantaran kontolku sudah basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya. WAJIB 4D


"Akkhh! Pedih ari, tidak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk semuanya di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot lambat sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah meski kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi untuk memberinya orgasme ke-2  untuk beliau, "ohh…ibu hingga sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya semakin banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang barusan terima orgasme ke-2 , kupercepat pecutanku, "aahh ahh bu saya hingga sampai" desahku dibarengi dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


selesai senang saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memecut gairah barusan, cadar panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh dan pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan kemejaku, ambil bra beliau, "saya meminta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapapun juga bila tidak pingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sekalian kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari yakni 4 hari selesai momen pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yaitu salah seorang dosen anyar di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" lantaran saya terus kenakan kerudung panjang diikuti gamis dan rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit beberapa lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yakni beberapa waktu seusai saya merasakan bencana pemerkosaan yang telah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Ini sore saya mesti pulang rada malam kurang lebih jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang penting kuselesaikan ini hari. Karena udah termasuk tengah malam, jadi bis yang membawa dosen telah tak bekerja kembali, jadi saya menetapkan untuk pulang memanfaatkan bis transkota, kumenunggu seputar 10 menit di halte depan universitas dan pada akhirnya ada suatu bis transkota yang bakal kutumpangi, kutidak memerhatikan kalau bis itu dipenuhinya oleh laki laki, serta cuman sedikit ada wanita, akan tetapi sebab saya takut kalau naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tidak memperoleh bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan buat berdiri, saat ku asyik bergelut dengan mobile-phoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terkebat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama