Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Manis Sekantor

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Manis Sekantor

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Manis Sekantor, Hasrat-Bispak14 Pаdа bulаn реrtаmа kеrjа selesai liburan lebaran аdа tеmаnku уаng bаru dimutаѕi di kаntоr, mulаnуа biаѕа-biаѕа ѕаjа, Nаmаnуа Aina, аdаlаh wаnitа kеturunаn tiоnghоа, mаtа ѕiрit, tinggi kurаng lеbih 165 сm, bеrаt 52kg, bibir ѕеnѕuаl, rаmаh, murаh ѕеnуum, ѕеnаng mеmаkаi rоk mini dаn ѕераtu hаk tinggi, kulit bеrѕih, rаmbut ѕеbаhu. Saya biаѕа реrgi mаkаn ѕiаng bеrѕаmа mаnаjеrnуа уаng jugа rеkаn ѕеkеrjаku.

Kеtikа mаkаn ѕiаng bеrѕаmа dеngаn kеndаrааnku mеnuju ѕаlаh ѕаtu rumаh mаkаn di dаеrаh Thаminr. Sааt mеmilih mеjа, аku lаngѕung mеnuju mеjа tарi аku аgаk tеrburu-buru аtаu ѕi Aina уаng tеrburu-buru ѕеhinggа tеrjаdi tаbrаkаn tаnра ѕеngаjа аntаrа аku dаn diа. Hidungnуа уаng tidаk bеgitu mаnсung mеnеmреl раdа hidungku. Badannуа tinggi bilа dibаnding wаnitа biаѕа kirа-kirа 173сm рluѕ ѕераtu, ѕоаlnуа badanku jugа ѕеkitаr itu, ѕесаrа rеflеk аku mеmеluknуа kаrеnа tаkut tеrjаtuh. Dаlаm dеkараnku tеrаѕа hаrum раrfum mаhаl уаng mеmbuаt dаrаhku bеrdеѕir mеngаlirkаn hаwа nаfѕu hinggа kе ubun-ubun.

Sеtеlаh mаkаn ѕiаng kаmiрun kеmbаli kе kаntоr dеngаn tidаk mеmbаwа hubungаn ѕеriuѕ ѕеtеlаh kесеlаkааn tаdi. Kirа-kirа ѕеtеngаh jаm аkаn bеrаkhir jаm kаntоr аku kontak diа lеwаt tеlероn untuk mеngаjаk nоntоn dаn kеbеtulаn filmnуа bаguѕ ѕеkаli. Eh, tеrnуаtа diа ѕеtuju kаlаu nоntоnnуа hаnуа bеrduа ѕаjа, Saya turut pada acara reality show di satu diantaranya tv swasta, Presenternya, Ines, begitu seksi. saya napsu sekali memandangnya, Waktu show, body-nya yang bahenol terbungkus dengan tank kampiun ketat serta jeans yang ketat.

Toketnya yang besar terlihat benar-benar mencolok. Bokongnya yang besar pula terlihat benar-benar menarik.Karena tank topnya sepinggang, puser serta pinggangnya kerap nampak sebab ia amat aktif bergerak.

Acara itu merupakan acara cari pasangan. Pada satu peluang, saya berujar di Ines : "Saya sich milih Ines saja dech bisa tidak. Dari awal kita berjumpa, saya telah suka dengan kamu Nes".

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Manis Sekantor

"Kan Ines host nya, tidak termaksud dalam prempuan yang cari pasangannya. Mas bisa milih Ines, Sintia atau yang lain" "Gak ah, saya milih Ines saja yach". "Jika getho kita omongin di luar acara saja ya mas, macem2 saja sang mas teh", ujarnya sekalian tersenyum. Sewaktu sampai waktunya mesti tentukan saya tak menunjuk siapa-siapa saja

Ines cuma tersenyum di saat saya menyebutkan alasanku tidak pilih, "Kan saya inginnya milih Ines namun tidak dapat". Usai acara yang diadakan disalah satu resor di luar kota, saya nungguin Ines. Lama  saya nunggunya, selanjutnya ia keluar  dari resor, masih pakai kemeja seksinya. "Ines pulang ama siapa?", tanyaku.

"Sendiri mas, mas mo nganterin Ines pulang", ia mohon to the poin. "Bole sekali, namun pulangnya ke tempatku ya". "Mo ngapain di dalam tempat mas". "Saya mo bercakap ama Ines, belum senang ngobrolnya sich".

Belum senang ngobrolnya atau mo ngepuasin yang lain mas?", tukasnya nantangin. "Bila saya memohon dipuasin yang lain, Ines mo muasin saya nggak", langsung kujawab, to the poin juga.  "Dapat ditata", kata Ines sembari masuk ke mobilku. Diperjalanan pulang, kami bercakap ngalor ngidul, Ines begitu open.

Ia crita pengembaraan sexnya dengan beberapa lelaki, khususnya yang bukan abg. Ia katakan udah 1 bulan inilah nggak kencan ama lelaki. "Wah, kalau begitu kamu dah napsu sekali donk Nes. Saya kan sudah tak tergolong abg, jadi bisa donk turut dalam penjelajahan Ines".

"Dapat ditata kok mas". Sepanjang perjalanan, saya mengelus pahanya, di luar jeans ketatnya tentu. "Ih, sang mas, dah napsu sama Ines ya". "Jika napsu sich dari barusan Nes". "Kalau dah napsu maknanya dah ngaceng ya mas", tuturnya sembari mengelus selangkanganku. "Ih, kayanya besar ya mas, keras kembali", ia mulai meremas selangkanganku. "Ines mo simak lebih dulu, membuka saja ritsluitingnya".

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Ia selekasnya turunkan ritsluiting celanaku dan tangannya masuk ke cd ku mengambil kontolku. "Ih besar sekali mas, panjang kembali. Ines tidak pernah ngedapetin yang sebesar serta selama ini", ujarnya sembari keluarkan kontolku. Selekasnya dikocak2nya batangnya. Lantas Ines menunduk dan mengemut kepala kontolku. "Nes, diisep ampe saya ngecret donk".

"Tempatnya sempit mas, Ines kocok saja yach. Nonok Ines jadi basah mas, dah ingin bungkusukan kontol besar mas", ia mulai mengocak kontolu keatas serta kebawah. Saya jadi melenguh kesenangan. "Masihlah jauh mas, tempatnya". "Gak kok Nes, sesaat lagi sampai", kataku sembari memercepat pergerakannya kendaraanku.

Tidak lama setalah itu, sampai juga kami di rumah punya kantorku. Saya belum ngecret dan Ines menyelesaikan sepongannya. "Mas, besar sekali tempat tinggalnya kaya kontol mas saja besar, miliki mas ya". "Bukan Nes, punyai kantor.

Ini mes kantor, buat tamu yang penting nginep. Saat ini kembali kosong, karenanya kita pakai saja yach". Kami ke arah sisi belakang rumah, ada kolam renang dari sana. Tempatnya teduh sebab banyak pohon-pohon serta tertutup tembok tinggi maka dari itu mustahil ada yang dapat ngintip Wajib4D.

Saya duduk didipan ditepi kolam renang, Ines duduk disebelahku. Saya merengkuhnya. Kucium pipinya sembari jariku membelai-belai sisi belakang telinganya. Matanya terpejam seakan nikmati usapan tanganku. Kupandangi parasnya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Tak kuat terlalu lama tunggu selanjutnya saya mencium bibirnya. Kulumat mesra lalu kujulurkan lidahku.

Mulutnya terbuka perlahan-lahan terima lidahku. Lama saya permainkan lidahku di mulutnya. Lidahnya demikian agresif menyikapi permainan lidahku, sampai napas kami berdua jadi tak memiliki aturan.

Tidak lama kecupan kami berhenti untuk menarik napas, lalu kami mulai berpagutan kembali dan kembali. Kubelai pangkal lengannya yang terbuka. Kubuka telapak tanganku maka jempolku dapat meraih permukaan dadanya sembari membelai pangkal lengannya. Bibirku sekarang turun sapu lehernya bersamaan telapak tanganku meraih toketnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Ines mengulet ibarat cacing kepanasan terserang terik mentari. Suara rintihan berulang-ulang keluar mulutnya ketika lidahku menjulur nikmati lehernya yang tingkatan. "Maas…." Ines menggenggam tanganku yang meremas toketnya dengan penuh napsu.

Tidak untuk menghindari, sebab ia membebaskan tanganku mengelus dan meremas toketnya yang montok. "Nes, saya mau memandang toketmu", ujarku sekalian menyeka sisi pucuk toketnya yang mencolok.

Ia menatapku. Ines selanjutnya buka tank kampiun ketatnya di depanku. Saya terpesona memandang toketnya yang tertutup oleh BH punya warna hitam. Toketnya demikian membusung, melawan, serta turun naik sejalan dengan desah napasnya yang mengincar. Sekalian tiduran Ines buka pengait BH-nya di punggungnya.

Punggungnya meliuk elok. Saya meredam tangan Ines saat ia berusaha untuk turunkan tali BH-nya di atas bahunya. Malahan dengan situasi BH-nya yang kendur sebab tanpa ada pengait begitu membuat toketnya bertambah menentang. "Toketmu bagus, Nes", saya coba mengatakan keelokan di badannya. Perlahan-lahan saya menarik turun cup BH-nya.

Mata Ines terpejam. Perhatianku terpusat ke pentilnya yang warna kecoklat-coklatan. Lingkarannya tidak demikian besar lagi ujungnya demikian lancip serta kaku. Kuusap pentilnya lalu kupilin dengan jariku. Ines mendesah. Mulutku turun mau mengecap toketnya. "Egkhh.." rintih Ines saat mulutku melumat pentilnya.

Kupermainkan dengan lidah serta gigiku. Adakalanya kugigit pentilnya lalu kuisap kuat-kuat hingga membikin Ines menarik rambutku. Senang nikmati toket yang samping kiri, saya mencium toket Ines yang satunya yang belumlah sempat kunikmati. Rintihan-rintihan serta desahan keasyikan keluar mulut Ines. Sembari menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, stop sesaat di pusarnya lalu perlahan-lahan turun memutari lembah di bawah perut Ines.

Kubelai pahanya sisi dalam lebih dulu saat sebelum saya memilih untuk meraba nonok nya yang tertutup oleh celana jeans ketat yang dipakai Ines. Saya secara mendadak menyudahi aktivitasku lalu berdiri dari sisi dipan.

Cerita Seks Kenikmatan Perawan Cewek Manis Sekantor

Ines terheran sementara menyaksikanku, lalu matanya terpejam kembali di saat saya buka kancing jeans warna hitamnya. Saya tetap berdiri sembari menyaksikan badan Ines yang terkapar di dipan.

Melawan Kulitnya yang tidak begitu putih membikin mataku tidak bosan menyaksikan. Perutnya demikian datar. Celana jeans ketat yang digunakannya kelihatan terlampau kendur di pinggangnya tapi di bagian pinggulnya demikian cocok untuk tunjukkan lekukan bokongnya yang prima. Senang melihat badan Ines, saya lalu membaringkan badanku di sebelahnya.

Kurapikan untaian rambut yang tutupi beberapa sisi dari permukaan paras dan leher Ines. Kubelai kembali toketnya. Kucium bibirnya sembari kumasukkan air liurku ke mulutnya. Ines menelannya.

Tanganku turun ke sisi perut lalu menerobos masuk lewat pinggang celana jeans Ines yang cukup kendur. Jariku bergerak tangkas menyeka dan membelai selangkangan Ines masih yang tertutup CDnya. jemari tengah tanganku membelai permukaan CDnya pas di atas nonok nya, basah.

Saya selalu permainkan jemari tengahku untuk mengilik sisi yang amat individu badan Ines. Pinggul Ines perlahan-lahan mengarah ke kiri, ke kanan serta kadangkala bergoyang buat menetralkan kegentingan yang dirasakannya. Saya memerintah Ines buat buka celana jeans yang digunakannya. Ines turunkan reitsliting celana jeansnya. CD hitam yang dikenainya demikian mini maka dari itu jembut keriting yang tumbuh di sekeliling nonok nya hampir semua keluar tepi CDnya.

Saya menolong menarik turun celana jeans Ines. Pinggulnya lumayan Inesikkan waktu saya cukup masalah menarik celana jeans Ines. Aku juga lepaskan pakeanku. Status kami saat ini sama tinggal memakai CD. Badannya bertambah seksi saja.

Pahanya demikian mulus. Memang seharusnya kuakui badannya demikian menarik serta menarik, banyak seks appeal. Kami berangkulan. Ia sentuh kontolku di luar CD ku. Ines menurunkan CD ku. Langsung kontolku yang panjangnya lebih kurang 18 cm dan lumayan gendut dibelai serta digenggamnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Belaiannya demikian oke pertanda Ines pun demikian ahli dalam soal yang berikut. "Tangan kamu pandai pun ya, Nes,"´ ujarku sekalian menyaksikan tangannya yang mengocak kontolku. "Ya, harus donk!" jawabannya sekalian cekikikan. Jari-jariku masuk dari samping CD langsung sentuh bukit nonok Ines yang udah basah. Telunjukku membelai-belai itilnya maka Ines kesenangan. "Diisep kembali Nes. Kan saat ini lebih bebas" kataku. Ines ketawa sembari mencubit kontolku.

Saya meringis. ""Gak muat di mulut Ines, barusan dimobil kan sekedar kepalanya yang masuk. Itu pula telah ampir nggak muat. besar sekali sich kontolnya" tuntas berbicara begitu Ines langsung ketawa kecil. "Bila yang di bawah, bagaimana, muat nggak?" tanyaku kembali sekalian menusukkan jemari tengahku ke nonok nya.

Ines mengesah sekalian menggenggam tanganku. Jariku telah terbenam ke lubang nonok nya. Saya rasakan nonok nya berdenyut menjepit jariku. Ugh, jelas begitu nikmat jika kontolku yang diurut, pikirku. Lekas CD nya kulepaskan.

Perlahan-lahan tanganku tangkap toketnya dan meremasnya kuat. Ines meringis. Disekanya halus kontolku yang telah keras sekali. Tangannya demikian inovatif mengocak kontolku hingga saya berasa kenikmatan. Saya tidak tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.

Kupermainkan pentilnya dengan jariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat disekitaran nonok Ines. kuraba permukaan nonok Ines. Jemari tengahku permainkan itilnya yang udah mengeras.

kontolku saat ini telah siap tempur dalam pegangan tangan Ines, sementara nonok Ines sudah mulai keluarkan cairan kental yang kurasakan dari jari tanganku yang mengobok-obok nonok nya. Kupeluk badan Ines maka dari itu kontolku sentuh pusarnya.

Tanganku membelai punggung lalu turun meraba bokongnya yang montok. Ines membalasnya dekapanku dengan melingkarkan tangannya di bahuku. Ke-2  telapak tanganku mencapai bokong Ines, kuremas dengan sedikit rada kasar lalu saya naiki badannya.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama