Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Manis Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Manis Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Manis Salon, Hasrat-Bispak14 Bermula dari temanku yang akan cukur rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari kemungkinan tulisan ini cukup awut-awutan masalahnya benar-benar saya baru pertamanya saya menulis. Ketika itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tidak semua tetapi ada beberapa yang dapat diajak kencan di hari sabtu tempo hari kami sependapat untuk pangkas rambut serta kita janjian jam 1 siang dalam tempat.

Pada pertamanya kali saya masuk, aku lekas tuju ke arah tempat meja reception serta dari sana saya mengucapkan niat untuk pangkas rambut. Disebut wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya tunggu sesaat karena tengah repot semua.  Sekalian tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat lebih kurang siapa yang tahu ada temanku, tetapi tak dilihat ada temanku pada seluruh orang itu.  Barangkali ia belum hadir, pikirku.

Kuakui jika sebagian besar wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bodi badan yang seimbang serta aduhai. Kalaupun bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia kurang lebih 20-30 tahun. Saya jadi terpikir dengan perkataan temanku, Hanni, jika mereka dapat dibawa kencan. Tetapi saya sendiri masih ragu-ragu lantaran salon ini sungguh-sungguh seperti salon umumnya.

Sesudah beberapa saat menanti, saya ditegur oleh reception jika saya sudah bisa cukur rambut sekalian menunjuk ke satu diantara daerah yang kosong. Aku juga ke arah yang dipastikan. Beberapa waktu setelah itu seseorang wanita muda yang elok menugur sembari menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya ingin dimodel apa?" tukasnya sekalian melihatku melalui cermin dan masih tetap menggenggam rambutku yang udah rada panjang.

"Mmm.. dirampung'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti di dalam tempat pangkas rambut umumnya, aku juga dikasih penutup pada semua badanku buat mengelak beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Manis Salon

Saya yang diam saja serta ia repot mulai motong rambutku. Amat tak nikmat rasanya serta saya berusaha untuk cairkan situasi.

"Mbak.. telah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Lebih kurang telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja sekali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian masih menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, lagi kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini pun janjian sama kawan, namun mana ya kok belum tiba?" jawabku sedikit tidak jujur.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sekalian menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. aku potong dahulu yach.." jawabannya sekalian berakhir.

Bercakap punyai bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara serta ia anak ke-3 . Kami juga setuju untuk janjian berjumpa di luar dalam hari Senin. Buat pembaca pahami tiap-tiap hari Senin, salon ini tutup. Seusai saya tuntas, sembari berikan teknik seadanya, saya bertanya apa dia pengen saya bawa makan. Ia menerima dan dia menulis pada selembar selembar kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh sejumlah temannya yang memiliki nama Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik tetapi Stella tak kalah elok sama mereka baik itu mukanya pun badannya. Susi, dia punya rambut rada panjang dan di bagian bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia rada pendek, tatapannya lumayan rahasia, dadanya sebesar Stella akan tetapi lantaran bodi badannya yang cukup pendek hingga payudaranya membuat ngiler semuanya mata lelaki buat menikmatinya.

Dan Yana, dia nampak sangatlah menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling bagus dengan tinggi tubuhnya, bokongnya dan dadanya-pun amat seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami bertemu di hari Senin serta di area yang telah disetujui. Sehabis makan siang, kami melihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku kagum pada kecantikan Stella yang saat itu memakai kaos ketat mempunyai warna biru muda tambah lagi dengan rompi yang dikancingkan dan dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai selanjutnya seluruhnya pirsawan disontakkan oleh satu fragmen. Stella terlihat terkejut, dilihat dari bergetarnya badan ia. Entahlah ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan kadang-kadang meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang namun putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri sedang bebas, dan kuputuskan buat naik tol dan putar-putar kota Jakarta. Sembari nikmati musik, kami sama-sama diam diri, sampai selanjutnya Stella berkata,

"Mmm.. Will, saya ingin bicara suatu sama kamu, betul-betul seluruhnya begitu cepat, Will.. saya suka dengan kamu.." ucapnya perlahan tetapi pastinya.

Seperti disikat petir dengar ucapannya, serta secara reflek saya melihat ke kiri menyaksikan ia, terlihat ia serius dengan yang baru saja dia tuturkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah sangat percaya dengan perkataanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sembari kembali fokus ke jalan.

"Saya gak tahu mengapa kalau saya berasa kamu tidak seperti lelaki yang sempat saya tahu. Kamu baik, serta kelihatannya perhatian and care. Saya tidak ingin kalau sesudah saya pulang ini, kita tidak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya pula senang dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan kalau kita gak doian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Manis Salon

"Ok, jika itu pengin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya tidak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku pengen lepas, napas jadi sesak. Gila ini anak, seperti betul-betul! Satu kali lagi, saya melihat ke kiri memandang parasnya yang bundar dengan bola mata yang warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sekalian memandang matanya, serta ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sekalian kembali pada jalanan.

Beberapa menit selanjutnya ia bergeser dari tempat duduknya serta ambil status untuk memberinya suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sembari memegang. Lama sekali dia mencium serta ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu lagi tekan lengan kiriku. Hilang ingatan, nikmat sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan lambat sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan masih tekan payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya serius telah terangsang dengan tindakan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuman 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan serta lumayan lirih. Saya tak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku serta bergerak ke bawah. Saya telah serius terangsang. Satu kali lagi Stella berbisik,

"Will, saya tahu kamu terangsang, bisa tidak saya saksikan punyamu? miliki kamu besar yach!"

saya mengacaukank. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada kesusahan di saat mau buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuma gunakan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang selanjutnya saya kembali menggenggam sopir mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Selang beberapa saat ditelusupkan telapak kirinya ke serta digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku perlahan. Sedikit-sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada sisi dadaku, barangkali dia nikmati wewangian minyak wangi BULGARI-ku.

Dia semakin turun serta turun ke bawah. Sekian kali Stella kerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya sekarang ada di bagian biji kejantananku. Salah satunya tangannya menyusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, serta merabanya.

Stella menambahkan perjalanan lidahnya, naik makin ke atas, pelan-pelan. Tiap-tiap pergerakan hampir dalam beberapa menit, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencekram sopir mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap jilatannya kurasakan seperti keasyikan yang tidak selesai, sangat nikmat, demikian perlahan-lahan. Tiap kali kutundukkan mukaku menyaksikan apa yang dilaksanakannya setiap waktu itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sebentar Stella kusaksikan membebaskan tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella selanjutnya mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan waspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Setelah itu bergerak pelan-pelan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Waktu itu dia kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar sebentar dan kedengar nada unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak lama kemudian mendarat. Kurasakan kehangatan yang hebat enaknya mengguyuri sekujur badanku.

Pelan-pelan lalu kepala Stella mulai naik. Bertepatan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai waktu bibir dan lidahnya gapai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu lebih peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk serta mengelitik semua urat-urat syaraf yang berada di sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari selalu mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil busana ketatnya dari intermezo celana panjangnya. Digenggamnya tanganku serta ditempatkannya ke dalam.  Dibalik pakaian ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas cukup kuat dan Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang cukup menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan satu diantaranya jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara sisi kanan, saya bisa raih putingnya yang udah mengeras. Kupilin secara halus.

"Ooh.. esst.." desahnya melepaskan kuluman dan kedengar nada karena membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, menghirup, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya tidak bisa kembali memandang ke bawah. Badanku kian lama makin meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian gemilang melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Edan, tidak pernah saya disedot sebagai berikut, pikirku. Pikiranku udah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Tidak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kesenangan yang menimpa semua urat syaraf di badanku yang bertambah tinggi. Saya stop sesaat meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, serta dia nampak tersenyum kepadaku.

"Kamu gemilang, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpikat oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Manis Salon

Stella tersenyum manis dan terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya jika kamu seperti ini lagi," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga melembek pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu sudah gak mau keluar, keluarin saja, gak perlu ditahan-tahan," jawabannya serta seterusnya menjulurkan lidahnya keluar serta perihal ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia ketahui saya lagi berusaha untuk mencegah ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras meredam rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tak karuan, sejalan dengan pergerakan kepalanya yang turun naik. Ke-2  tangannya gak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadangkala dia membebaskan kuluman buat ambil napas sebentar lalu meneruskannya kembali.

Kian lama pergerakannya tambah cepat. Saya telah usaha semaksimal buat menghentikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba menuju bawah. Kubuka kancing celananya. Lumayan lama kucoba buka dan selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan cukup ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada awalnya dia yang cuma bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Dengan gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku main-main pada bagian atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, sangatlah nikmat nih rasanya, pikirku. Adakalanya kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap milimeter tempat dalam kemaluan Stella. Saya dapatkan suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal  rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk serta jemari tengahku. Pada waktu saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh dan mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Makin lama lebih cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella beberapa hentikan kuluman di tangkai kemaluanku sekalian masih menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu udah berapakah orang yang lihat aktivitas kami terlebih banyak supir atau kenek truk yang kami lintasi, tapi saya tidak perduli. Keasyikan yang kurasakan waktu itu sungguh-sungguh membiusku hingga saya telah lupakan semua hal. Kembali Stella menjilat, mengisap serta mengulum tangkai kemaluanku dan entahlah udah berapakah lama kami mengerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk memandang yang tengah dijalankan Stella di kemaluanku. Ini kali Stella mengerjakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai terkait ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya pas di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kepuasan yang kurasakan. Berulangkali badanku bergetar tetapi dia terus di sikapnya. Kadangkala dia masukan semuanya tangkai kemaluanku dalam mulutnya dan dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun-naik.

"Stella, saya sudah tidak tahann.." kataku lumayan lirih menghentikan ejakulasi.

Tapi pergerakan Stella tambah cepat dan berulangkali dia membuka matanya tetapi masih mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Situasi mobil kami ketika itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella masih menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu seluruhnya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangatlah nikmat rasanya. Sehabis bersihkan semua spermaku dengan lidahnya, Stella mengarah ke atas.

Kusaksikan ia, kelihatan ada sekian banyak spermaku melekat di samping kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membenahi status dudukku, perlahan. Sembari masih digenggamnya tangkai kemaluanku yang telah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Manis Salon

Demikian detik kami bercumbu serta saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia membereskan tempatnya, dia duduk dan beres-beres bajunya. Aku juga mengatur busanaku ala-kadarnya. Saya gunakan celana panjangku akan tetapi tak kumasukkan pakaianku. Sekian hari seterusnya, saya main ke kos Stella dan di waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awalnya bulan Maret lalu Stella datang dari Manado selesai dua minggu dia ada di sana dan dia tidak balik kembali bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama di tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima menjadi operator di satu diantaranya perusahaan pemasok jasa komunikasi mobile phone. Sedang saya masih menjadi animator yang bekerja dalam suatu perusahaan di wilayah Kedoya namun saya harus tinggalkan kostku.

Sehabis kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika sepanjang 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya dan dia menjelaskan kalau semuanya buruh yang bekerja di salon itu  buruh sex.

Stella tak mengenal bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon merupakan topeng atau sex merupakan suatu tambahan. Ia menuturkan jika buat ajak keluar satu diantara karyawati di sana, seorang mesti bayar dari muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Tiap-tiap malam selesai mandi pulang dari kerja atau selesai makan malam, kami kerjakan hubungan seksual. Entahlah sampai kapan semuanya ini akan usai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang bakal kami lewati dan sudah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan tambah hari saya tambah terbius oleh kepuasan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku di ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama