CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8, Hasrat-Bispak14 Tiba-tiba saya jadi mau ketahui apa yang terjadi padaku barusan saat lagi saya semaput. Karenanya saya ambil mobile-phoneku, dan mengabari telpon rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku di saat saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijaksanain pula bisa", kataku lambat.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, dan kudengar suara gagang telephone yang ditempatkan.

Sekejap saya tunggu, serta selesai saya dengar suara Wawan, saya selekasnya bertanya niatku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya semaput?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam tunggu Wawan menerangkan tingkah lakunya.

"Barusan non tau-tau tak sadar diri. Saya serta semua sampai terkejut non, terus kami seluruhnya coba bangunin non Eliza, namun hingga sekitaran sepuluh menit juga non masih gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku mau tahu.

"Ya, jujur saja sebelumnya saya serta yang lainnya menerka non pura pura. Saya coba mengelitiki pinggang non, namun non diam saja. Lagi saya celupin jemari saya ke memek non, namun non masih tidak sadar, jadi Suwito serta Bijaksanain pula saya suruh tolong bangunin non. Lagi mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah ketahui saya tak sadar diri, jadi diedel edel seperi itu. Terus setelah itu bagaimana ceritanya hingga sampai Cie Natalia hadir?", dengan sedikit jengkel saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tetapi saat ini saya malahan terangsang mengayalkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

"Yah non… barusan saja saya kuatir simak non gak sadar. Bila tahu non gak apa apa serta kedepan akan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non sampai suka. Belumlah juga Suwito serta Bijakin yang ngomel tidak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang sekarang justru dapat bisanya selalu ceritakan sembari bersungut-sungut.

Namun hatiku kian tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar memikirkan mereka bertiga yang justru repot menjarah badanku tiada peduli kalau nona majikan mereka ini sedang jatuh tidak sadarkan diri.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya bakal meraba maupun membelai wilayah selangkanganku sendiri saat klakson mobil berada di belakang menyadarkanku serta membuatku kaget 1/2 mati. Karena itu saya melesatkan mobilku serta menyingkir sebentar, sebab saya cemas pikiranku kembali kacau balau saat dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja rupanya barusan saya tengah stop di lampu merah saat saya tergoda kalimat Wawan barusan. Serta yang lebih berarti, untung saja barusan itu saya gak hingga sampai telanjur bermasturbasi di muka umum.

Saya tidak berani mengayalkan peluang ada orang yang melihatku pada waktu saya lakukan perbuatan segila itu, yang kemungkinan memberinya peluang ke orang itu untuk menambahkan kesulitan dalam hidupku. Cukup banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Telah telah! Gak boleh melebar selalu! Diberi pertanyaan masalah Cie Natalia kok…", dengan sedikit memarahi buat menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya memohon Wawan menyambung ceritanya selesai kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi semakin kebingungan, pengen membawa non ke dokter, kami takut ditanyakan tanyain, lagian kami kan gak punyai duwit non. Terus bertepatan non Natalia telpon, nanyain non. Kami katakan saja non Eliza kembali sakit, serta saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Terus non Natalia omong kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Sehingga kami membawa non ke kamar non, dan sesudah Sulikah pakaikan pakaian tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu tunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar ujaran mereka. Untung saja mereka memanfaatkankan pakaian tidurku barusan, jadi saya gak hingga dijumpai pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Dan lantaran saya sudah ketahui perihal seluruh yang mau kuketahui, jadi saya memutuskan buat tutup telpon.

"Ya telah bila begitu. Ini hari saya gak pulang, jadi gak penting ditunggu-tungguin. Sudah dahulu Wan…", kataku serta saya bakal menekan tombol end call waktu kudengar nada Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Edan!", saya mendamprat serta tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali melesatkan mobilku dengan rada cepat untuk susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami sampai dalam rumah Cie Natalia seputar jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengusikk menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruhnya barangku telah ada pada kamar Cie Natalia. Tentunya sandal dan sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang siap dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja membenahi barang barangnya. Bertepatan Cie Cie ingin pergi melihat sama rekan-rekan, kamu pengen gak turut Cie Cie pergi melihat?", bertanya Cie Natalia sewaktu saya mulai mengatur barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya tengah tunggu telpon Andy. Jika saya turut Cie Natalia, saya gak segera akan berkata dengan lepas pada Andy. Tetapi saya gak dapat mendapati argumen yang baik, jadi saya menentukan untuk bercakap jujur pada Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza gak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji ingin telephone sesaat lagi", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telephone? Saat sama kawan? Hayo… rekan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Gak apa apa Eliza, Cie Cie tahu kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya mengacauk puas.

Singkat kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, sementara itu saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya gak kesepian, lantaran Andy mengontakku saat jam delapan malam. Serta bercakap dengan Andy sungguh-sungguh membahagiakan. Saya tidak mengira Andy yang pendiam itu rupanya pintar melucu serta kerap membuatku ketawa.

Kami membahas beberapa perihal, serta sama sama menceritakan terpenting mengenai sejumlah peristiwa di kelas kami masing-masing. Gak berasa kami mengobrol hingga sampai jam sebelas malam. Sesungguhnya kami sama-sama belum mengantuk, atau minimal saya belum berasa mengantuk.

Tetapi saya gak sedap karena Andy telah menghubungiku kelamaan, kasihan pun bila pulsanya habis makin banyak. Toh saya kan bisa berbicara dengan Andy sehari-hari di sekolah? Bahkan juga, esok saya dapat berbicara dengan Andy di gereja bila saya tiba buat kebaktian yang diawali pada jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, telah malam nih… aku…", rasanya malas , tetapi saya mau tak mau menuturkan ini.

"Oh iya… sudah malam… namun esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharapkan, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu, dan hatiku suka sekali.

Kami berdua saling sempat tercenung sesaat.

"Eliza, thanks ya telah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", parasku berasa panas sewaktu saya ucapkan kata senang barusan.

"Mm… jika begitu sudah dahulu dech Eliza… hingga sampai esok ya… bye bye…", Andy mohon pamit padaku.

"Iya… hingga sampai esok Andy… bye", kataku tutup percakapan kami.

Saya memencet tombol end call, serta sembari tersenyum senyuman saya membenahi barang bawaanku. Saya puas sekali. Saya mengharapkan Andy memang sungguh-sungguh menggemariku. Saya mengharap gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah jika saya mengharapkan Andy betul-betul jadi pacarku?

Sehabis segalanya usai, saya berubah pakaian tidur. Busana kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang kusiapkan. Sekarang saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat tersirat di pikiranku, apa ya yang telah dilakukan Jenny, Sherly serta Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama-sama bercinta? Saya terkenang akan nasib jelek yang mengenai diriku sewaktu saya mesti pasrah dicabuli oleh 5 orang pekerja di dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly dan Cie Stefanny harus juga layani mereka?

Tiba-tiba saya sadar bakal gempuran hasrat yang menerpa badanku saat saya mengayalkan semuanya itu, karenanya saya usaha memindah pikiranku dari 3 pacarku itu dengan langkah menyaksikan TV. Namun selesai lumayan lama saya menyaksikan TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA ELOK PART8

Kupikir Cie Natalia gak akan berkeberatan jika saya tidur terlebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat mengenai peristiwa apa yang udah menempaku sepanjang hari ini. Karena itu saya mematikan TV itu dan saya tiduran disamping kiri dipan Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang sarat dengan kesibukan sex ini.

Sempat tebersit dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papi mamaku.

Namun, ah… mereka pasti juga belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa kalaupun esok saja saya baru memberi kabar mereka. Toh saya bermalam dalam rumah kerabat sendiri. Bahkan saya sudah mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', buram samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka seorang.

Pastinya itu Cie Natalia yang anyar pulang. Tetapi saya telah begitu malas untuk kembali bangun cuma untuk menegur Cie Natalia. Saya selalu pejamkan mataku, serta selang berapa saat saya udah tertidur lelap.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama